Zarah Sesalkan Pernyataan Istri Camat Sebut Jika Appi-Cicu Terpilih, Non Muslim Dilengserkan
Infoasatu.com, Makassar – Lurah Pampang, Kecamatan Panakkukang Makassar, Zarah Bonde akhirnya angkat bicara soal video dugaan isu Sara yang menyinggung dirinya. Zarah sendiri mengaku sudah meyaksikan video yang berdurasi 1.37 detik tersebut.
Ia menyesalkan, jika ada oknum melakukan kampanye justru mendiskreditkan salah satu pemeluk agama di kota ini. Dalam video, istri camat Panakukang secara gamblang menyebut jika pasangan Appi-Cicu terpilih, maka keberadaan Non Muslim dalam struktur pemerintahan akan dilengserkan.
Baca juga:
- Video : Sosialisasi Isteri Camat Panakkukang Singgung Isu Sara
- Sapma PP Makassar Kecam Kampanye SARA Istri Camat
“Saya sudah dengar itu (video), saya tahu bahasanya di dalam seperti apa. Saya lihat ini yang dibahas SARA karena ini sudah membawa nonmuslim,” kata Zarah Bonde memulai penjelasannya saat ditemui di kantornya, Jumat kemarin, (25/5/2018).
“Disitu kan yang dibahas mau lengserkan saya. Silahkan saja, ambil saja. Jabatan itu bagi saya seperti daki. Saya berdoa saja orang yang berbuat seperti itu, biarkan Tuhan yang balas,” sambung Zarah.
Zarah pun mengakui bahwa lokasi kejadian dalam video tersebut terjadi di wilayah kepemimpinannya. Lebih rinci dia menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi di RW 04 RT 02 di kediaman salah seorang warganya atas nama Hj Lisna.
Diketahui kegiatan di mana video tersebut terjadi adalah agenda buka puasa bersama yang digagas warga. Turut menjadi undangan yakni Badan Kontak Majelis Talim (BKMT) yang salah satu anggotanya adalah istri Camat Panakkukang, Muh Thahir Rasyid, yakni Haslinah Said dg Caya.
Haslinah Said dg Caya sendiri adalah orang yang berada dalam video tersebut dan terlihat tengah bersosialisasi soal pemilihan wali kota Makassar 27 Juni mendatang. Hanya saja, Haslinah Said dg Caya dalam penyampaian sosialisasinya diduga menyinggung soal non muslim yang memimpin kelurahan Pampang.
Pada durasi ke 36 hingga 43 detik, disinilah Haslinah menyinggung soal isu sara terkait dengan kepemimpinan Lurah Pampang yang non muslim.
“Karena sepengetahuan saya sudah beberapa periode dipimpin oleh orang non muslim, oleh karena itu saya berharap kalau mau mendapat pemimpin muslim coblos nomor satu,” ucapnya.
Saat ditanya apakah akan melaporkan ini atau tidak, Zahrah memilih tidak melakukan itu. Sebaiknya, kata Zahrah yang paling cocok untuk melaporkan itu adalah orang yang ada di lokasi.
“Tapi janganmi melapor karena lebih besar lagi dampaknya. (Ada yang suruh jangan lapor?) Nda, Itu dari pribadi saya, saya serahkan saja yang di atas. Betul saya kepala wilayah, tapi yang hari itu hadir seharusnya melaporkan ini,” pungkas dia. (*)