Infoasatu.com, Bandung – Berdasarkan Laporan Keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Pemerintah kota Bandung tahun ini gagal meraip opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Kegagalan kota kembang ini diakibatkan masih terdapat pencatatan piutang sewa tanah yang bermasalah.
BACA JUGA:
Kepala BPK Perwakilan Jawa Barat, Arman Syifa mengatakan, jika dilihat dari perkembangan pelaporannya, Pemkot Bandung sudah banyak kemajuan. Namun, ada beberapa poin yang membuatnya tidak cukup meraih WTP.
“Ada beberapa kontrak penyewaan tanah yang kita tidak dapat yakini kewajarannya karena sampai hari ini tidak ada pembaruan kontrak,” katanya saat ditemui di Kantor BPK Perwakilan Jabar, Jalan Moh. Toha, Kota Bandung, Rabu (30/5).
“Dasar pencantuman piutang enggak ada, berapa nilainya, berapa lama dan sebagainya enggak ada,” Arman menambahkan.
Selanjutnya, terkait asset tetap yang tersisa Rp 694 miliar disajikan tidak berdasarkan nilai perolehan atau nilai wajar. Aset tanah peralatan, mesin, gedung, bangunan dan jalanan irigasi jaringan senilai Rp 430 miliar tidak diketahui keberadaannya.
“Perlu saya tegaskan, (aset) Ini belum tentu ga ada. Cuman ketika sampai akhir pemeriksaan kita tidak menerima (laporan rinci),” terangnya.
Sebenarnya, dalam kasus seperti ini BPK ada kewenangan mengoreksi laporan. Hanya saja, pemerintah daerah harus memberikan data berapa nilai aset atau nilai piutang. Namun, upaya itu pun tidak bisa ditempuh karena dinas terkait tidak bisa menunjukkan data yang dibutuhkan.
Poin terakhir adalah terkait utang jangka pendek lainnya. Arman mengatakan ada sebagian dari saldo jangka pendek yang tidak dilengkapi rincian. “(Laporan tanpa rincian) Ini belum tentu salah. tapi setiap laporan itu harus ada rinciannya,” imbuhnya.
“Sehingga kami bisa memverifikasi, apakah wajar tidak utang ini. Tapi, ya lagi-lagi, ketika datang ke satker (satuan kerja) bersangkutan (di Pemkot Bandung), kami sama tidak bisa mendapatkan bukti,” pungkasnya.
Dengan catatan ini, Arman menyatakan bahwa setidaknya selama tiga tahun terakhir, Pemerintah Kota Bandung tidak pernah meraih WTP.
Hal berbeda dialami kota Makassar. Kota yang menjadi pusat Kawasan Indonesia Timur ini justru sukses meraih WTP selama tiga tahun berturut-turut sejak kota ini dinakhodai Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto. Danny berhasil mencetak record baru sepanjang sejarah pemerintahan kota tersebut yang mana di bawah kepemimpinannyalah Makassar meraih WTP untuk pertama kalinya.
“Alhamdulillah, sejak pemerintahan kami, WTP selalu kita dapatkan setiap tahunnya. Ini sudah tahun ke tiga,” kata Danny. (*)
Infoasatu.com,Makassar--Kementerian Agama (Kemenag) akan mempercepat pelaksanaan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan untuk meningkatkan…
Infoasatu.com,Makassar--Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas) sukses menyelenggarakan Workshop Evaluasi…
Infoasatu.com,Makassar--Ketua Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, menutup kegiatan Penataran Wasit…
Infoasatu.com,Makassar- Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Barombong tetap memberikan pelayanan kesehatan dasar selama libur Natal…
Infoasatu.com,Makassar--Usai melakukan rapat kordinasi langsung bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK),…
Infoasatu.com,Makassar--Sebelumnya Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto mengimbau seluruh…
Leave a Comment