193 Rumah Rusak-2 Orang Meninggal Akibat 5 Hari Cuaca Ekstrem di Makassar
Infoasatu.com,Makassar–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar mencatat 193 rumah warga rusak akibat diterjang angin kencang dan pohon tumbang. Selama 5 hari terakhir, dilaporkan ada dua orang meninggal dunia imbas cuaca ekstrem tersebut.
“(Insiden angin kencang dan pohon tumbang menimbulkan) 4 korban itu. (Rinciannya) 2 meninggal dunia, 2 luka,” papar Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin kepada detikSulsel, Minggu (8/1/2023).
Berdasarkan data BPBD Makassar tanggal 3-7 Januari 2023, angin kencang dan pohon tumbang berdampak pada 330 jiwa dan 26 warga mengungsi. Kejadian ini tersebar di 10 kecamatan, yakni Biringkanaya, Bontoala, Panakukang, Mariso, Rappocini, Tamalanrea, Tamalate, Tallo, Ujung Pandang, dan Ujung Tanah.
Sementara khusus angin kencang, dilaporkan mengakibatkan 184 rumah rusak yang berdampak kepada 183 kepala keluarga (KK). Sedangkan dampak pohon tumbang membuat 9 rumah warga rusak dan berimbas pada 9 KK.
Hendra menjelaskan, Pemkot Makassar sudah menangani korban terdampak angin kencang dan pohon tumbang. Personel di lapangan tidak hanya membantu evakuasi, namun juga menyalurkan bantuan.
“Sejak tanggal 4 (Januari) kita sudah turun untuk menyalurkan bantuan,” sebut Hendra.
Menurutnya, warga terdampak mendapat bantuan perbaikan rumah. Khususnya kediamannya yang memang tidak layak untuk ditempati.
“Dengan bantuan kedaruratan siapa tahu rumahnya sudah tidak layak tinggal kan,” tambahnya.
Hendra menjelaskan, bantuan perbaikan rumah diprioritaskan untuk hunian yang rusak berat. Pemerintah kecamatan atau kelurahan yang akan melaporkan untuk kemudian dilakukan asesmen di lapangan.
“Kami turun mengasesmen kemudian menentukan skala prioritas, karena kan bantuan kami pasti terbatas toh. Kita skala prioritaskan yang betul-betul rusak berat,” urai Hendra.
“Ini kan di awal tahun penganggaran jadi kita nanti akan berupaya untuk menyegerakan penyerapan anggaran di tahun 2023 dengan mengadakan lagi bantuan-bantuan kedaruratan seperti itu,” jelasnya.
Banjir Makassar di 2 Kecamatan
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang, tidak hanya menyebabkan pohon tumbang. Cuaca ekstrem juga menyebabkan banjir yang kini masih merendam rumah warga di dua kecamatan.
Hendra menyebut, dua kecamatan itu yakni Biringkanaya dan Mangala. Dari data terakhir, masih ada 287 warga mengungsi akibat banjir di wilayah tersebut.
“Ada 287 jiwa terdiri dari 76 kepala keluarga tersebar di dua kecamatan dan enam titik pengungsian,” beber Hendra.
Hendra menambahkan, BPBD bersama Dinas Sosial Makassar akan berkoordinasi untuk bisa segera membangun dapur umum di titik pengungsian. Apalagi jumlah penyintas bencana sudah melebihi 100 orang.
“Menurut dari Dinas Sosial itu penyintasnya mulai dari 100 orang (syarat mendirikan dapur umum). Sedangkan (korban banjir yang mengunsi) sekarang kan 287 orang. Jadi itu sudah bisa digelar (dapur umum),” ucapnya.
Baca juga:
BPBD Catat 193 Rumah di Makassar Rusak Akibat Angin Kencang-Pohon Tumbang
Pihaknya juga sudah melakukan asesmen di lapangan untuk mendata korban terdampak. Hasil pendataan itu sekaligus menelusuri jenis bantuan yang dibutuhkan warga.
“Bantuan kedaruratan itu seperti baby kit, sarung, kemudian terpal kalau dibutuhkan. Kami juga menyediakan bantuan stimulan seperti bahan-bahan material balok, kayu dan paku seperti itu,” terang Hendra.
Hendra berharap warga tetap waspada akan dampak cuaca ekstrem saat ini. Pihaknya juga sudah menyiagakan personel di titik rawan bencana untuk melakukan antisipasi hingga langkah evakuasi.
“Kita tahu kondisi masih belum normal, belum stabil. Berapa hari ini cuaca cukup mendukung. Namun jika terjadi sesuatu hal berupa pertolongan, evakuasi atau hal-hal kedaruratan yang lain, masyarakat silakan menghubungi nomor tunggal panggilan darurat 112,” imbuhnya.
Simak kondisi terkini Waduk Nipa-nipa di halaman selanjutnya.