NEWS

31 Nakes Positif Corona, RSUD Sumedang Ditutup Selama 2 Hari

Infoasatu.com, Sumedang – Tenaga kesehatan di RSUD Sumedang yang positif Corona terus bertambah. Pemkab Sumedang akhirnya menutup rumah sakit umum daerah itu, dari hari ini hingga besok.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang Iwa Kuswaeri mengatakan pihaknya telah menutup RSUD Sumedang setelah adanya 31 Nakes RSUD Sumedang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Menurutnya selama RSUD Sumedang ditutup dua hari, pihaknya tetap akan akan melakukan kajian untuk memutuskan kelanjutan soal penutupan RSUD. Sehingga apakah penutupan ini akan dilakukan selama dua hari atau akan dilanjutkan kembali ditutup.

“Selama dua hari itu, dilakukan kajian dan penelaahan apakah kedepannya perlu ditutup atau seperti apa. Sebab, yang jelas pada tanggal 20 dan 21 itu kan libur, jadi poli juga libur,” kata Iwa, Selasa (18/8/2020).

Untuk menekan tingkat penularan virus Corona, Kata Iwa, keputusan penutupan rumah sakit itu dilakukan setelah banyaknya tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah.

“Dari sejak pertama kali pandemi COVID-19, jumlah keseluruhan yang positif Covid-19 di Sumedang ada 78 orang. Di mana yang paling dominan terkena (virus Corona) itu Nakes. Jumlahnya 31 Nakes RSUD dan 9 Nakes di sejumlah Puskesmas, jadi totalnya 40 orang,” katanya.

Maka dari itu, saat ini pihaknya masih melakukan tracing dan screening untuk orang yang baru diduga menjadi kontak erat dari nakes tersebut baik di tempat kerja maupun di lingkungan rumahnya atau keluarga.

“Total karyawan RSUD itu ada 1.200 orang, tapi baru 400 orang yang ditracing, hasilnya (swab test) baru keluar sebagian. Dari sebagian itu, ada 31 karyawan RSUD yang dinyatakan positif,” ucap Iwa.

Meski saat ini ada penutupan sementara, kata Iwa bagi masyarakat yang terdesak atau benar-benar membutuhkan perawatan tetap bisa datang ke RSUD Sumedang.

Baca Juga :  Update Corona di Indonesia: 236.519 Positif, 9.336 Meninggal, 170.774 Sembuh

“Penutupan RSUD itu untuk seluruh poli rawat jalan, kecuali Instalasi Gawat Darurat (IGD). Jadi, untuk masyarakat yang perlu penanganan segera, IGD masih tetap beroperasi seperti biasa,” jelasnya.

Facebook Comments