Categories: Kriminal

5 Tahun Beroperasi, Polisi Sebut Tarif Klinik Aborsi di Jakpus Tergantung Usia Janin

Infoasatu.com, Jakarta – Polisi membongkar praktik aborsi di sebuah klinik di Jalan Raden Saleh, Senen, Jakarta Pusat. Tarif untuk aborsi di klinik tersebut bervariatif, tergantung dari usia kehamilan pasien.

“Masalah biaya, sangat bergantung kepada besar atau usia janin,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (18/8/2020).

Adapun, tarif aborsi tersebut digolongkan ke dalam 4 kategori usia kandungan, mulai dari 6-7 minggu, 7-10 minggu, 10-12 minggu dan 15-20 minggu.

“Biayanya sangat bergantung pada tingkat kesulitan dari pada pemeriksaan awal, baik pemeriksaan medis maupun pemeriksaan USG,” terang Tubagus.

Klinik tersebut sudah beroperasi selama 5 tahun. Berdasarkan catatan yang ditemukan polisi di klinik tersebut, suah ada ribuan pasien yang melakukan aborsi di klinik selama Januari 2019-April 2020.

“Klinik tersebut sudah operasi selama 5 tahun dan yang paling unik, dalam data yang kita lakukan penggeledahan ini didapatkan terhitung mulai Januari 2019-10 April 2020, terdatakan pasien aborsi sebanyak 2.638 pasien,” jelas Tubagus.

Berdasarkan data tersebut, diperkirakan klinik tersebut melakukan tindakan aborsi kepada 5-7 pasien setiap harinya.

“Belum lagi kalau kita merunut ke belakang, kalau asumsinya itu adalah 5 tahun klinik itu beroperasi. Namun data dari 2019-April 2020 sebanyak 2.638 pasien,” kata Tubagus.

Lebih lanjut, Tubagus mengatakan, para pasien datang ke klinik dengan menghubungi call center terlebih dahulu dan membuat janji. Ada pula yang datang langsung ke klinik tersebut.

“Mekanismenya adalah, pasien telpon ke call center atau langsung datang ke klinik atau janjian kemudian pasien dijemput,” katanya.

Setelah itu pasien mendaftar di resepsionis. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap pasien, termasuk pemeriksaan USG.

“Ada 7 step sampai dengan pelaksanaan aborsi,” imbuhnya.

Dalam kasus ini, polisi telah menangkap 17 orang tersangka. 17 orang itu terdiri dari: 3 orang dokter, 1 orang bidan, 2 orang perawat, 4 pengelola klinik, 4 orang turut membantu melakukan, serta 3 orang pasien dan pengantar.

Facebook Comments
Alifah Muchdar

Leave a Comment

Recent Posts

Indira Yusuf Ismail Ingatkan Warga Jadi Pemilih Cerdas dan Jaga Pemilu Damai

Infoasatu.com,Makassar--Calon Wali Kota (Cawalkot) Makassar, Indira Yusuf Ismail, mengajak warga Kota Makassar untuk menjadi pemilih…

12 jam ago

Indira Yusuf Ismail Tegaskan Visi Nyata Revitalisasi Ekonomi Biru Berbasis Teknologi Hijau Dengan Pelatihan Digital Marketing UMKM

Infoasatu.com,Makassar--Calon Wali Kota Makassar nomor urut 3, Indira Yusuf Ismail, bersama Komunitas #maRIKi Maju Bersama,…

12 jam ago

Arwin Azis Hadiri Puncak Peringatan HUT Kabupaten Gowa ke 704

Infoasatu.com,Makassar--Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis menghadiri Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun…

1 hari ago

Tinjau Program Sabtu Bersih, Andi Arwin Azis Harap Program Tetap Berlanjut

Infoasatu.com,Makassar--Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, meninjau langsung pelaksanaan program Sabtu Bersih…

3 hari ago

Muhammadiyah Titipkan Keberlanjutan Program Keimanan pada Indira Yusuf Ismail

Infoasatu.com,Makassar--Calon Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, melakukan silaturahmi dengan pengurus Cabang Muhammadiyah Kota Makassar,…

3 hari ago

KKB NTT Sulsel Nyatakan Dukungan untuk INIMI- DIA

Infoasatu.com,Makassar--Paslon nomor urut tiga (3) walikota Makassar, Indira-Ilham ( INIMI) dan Paslon Gubernur urut satu…

3 hari ago