Jadikan Makassar Kota Bersih, Iqbal Minta Masyarakat Sadar Lingkungan
Infoasatu.com, Makassar – Musim penghujan sudah di depan mata. Intensitas hujan pada beberapa hari terakhir sudah mulai meningkat di beberapa titik kota Makassar. Persoalan sampah kembali menjadi topik yang hangat di musim ini.
Masih adanya ditemukan beberapa tumpukan sampah membuat warga Makassar bertanya akan kinerja Pemerintah Kota Makassar. Tak terkecuali sampah yang mengapung di bibir Pantai Losari.
Senin (11/11/2019) malam, sebuah potret Losari yang sempat diabadikan warga net menunjukkan bagaimana sampah mengapung di sudut losari yang mengakibatkan kurang apiknya pemandangan tersebut.
Menanggapi gambar tersebut, Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb dengan tegas meminta kepada camat dan jajarannya untuk rutin melakukan pembersihan.
“Tolong camat dan jajarannya di bawah lebih diperhatikan lagi kebersihan kota utamanya Losari. Ini sudah masuk musim penghujan, jangan sampai mencemari laut kita,” tegasnya.
Ditambahkannya, masyarakat punya andil dalam menciptakan kebersihan Makassar. Masyarakat harus sadar lingkungan dengan membantu satuan petugas kebersihan di lapangan.
“Buat warga Makassar, kita perhatikan juga lingkunganta’. Kesadaran akan buang sampah pada tempatnya itu perlu. Jangan selalu andalkan Satgas Kebersihan tapi mari bersama membuat Makassar bersih,” tambahnya.
Sementara itu di tempat terpisah, Camat Ujung Pandang Zulkifli Nanda menekankan bahwa pembersihan kota termasuk di Losari dilakukan dua kali dalam sehari.
“Satgas Kebersihan Kota Makassar bekerja pagi dan sore hari membersihkan dan mengangkut sampah termasuk di Losari. Namun jika ada sampah yang mengapung dikarenakan saat air laut pasang sampah laut akan terbawa dan ketika surut sampah tersebut akan tertinggal di Anjungan. Tapi bukan berarti dibiarkan begitu saja karena kami bekerja pagi dan sore hari,” tuturnya.
Hal ini ditunjukkan dengan kinerja Satgas yang langsung membersihkan Losari, Selasa (12/11/2019) pagi untuk menyisir pantai mengangkut sedimen dan juga sampah yang sempat dikeluhkan masyarakat. (*)