Kurangi Titik Banjir di Makassar, Ini Upaya Dinas Pekerjaan Umum
Infoasatu.com, Makassar – Memasuki musim penghujan, Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar terus berupaya mengurangi potensi titik banjir. Sesuai prediksi BMKG Wilayah IV Makassar, musim hujan mulai terjadi pada November akhir dan puncaknya bulan Desember-Januari.
Kepala Bidang PSDA dan Drainase Dinas PU Kota Makassar Fuad Azis mengatakan titik banjir di Makassar dipastikan berkurang di musim penghujan tahun ini. Pihaknya selama ini fokus pada pembangunan dan perbaikan saluran air atau drainase.
“Sebenarnya kita sudah mencegah itu jauh hari, bahkan kita sudah bekerja Januari lalu hingga Januari yang akan datang. Kita fokus memaintanance saluran yang ada, selain itu kita bangun saluran baru dengan sistem konektivitas saluran tersier ke saluran primer. Kita upayakan tembus ke muara, juga melakukan rekayasa aliran,” katanya beberapa waktu lalu.
Untuk pengendalian genangan, Fuad menambahkan telah dibentuk Satuan Petugas (Satgas) di 15 kecamatan. Mereka bekerja memperluasan penampang drainase dengan pengerukan sedimentase dan pasir-pasir di saluran air. Satu orang satgas bertanggungjawab terhadap 2 meter kubik.
Tak hanya itu, upaya pencegahan banjir juga dilakukan dengan memanfaatkan teknologi. Salah satunya, pembangunan kolam retensi banjir (Aquapond) di depan kantor Gubernur Sulsel. Dengan adanya kolam penampungan air ini, genangan yang sering terjadi di Jl Urip Sumiharjo bisa dikurangi.
Menurut Fuad, sejak tahun 2014 di kota Makassar terdapat 32 genangan kritis, namun tahun lalu sudah berkurang. “Tahun lalu kita sisa 16 titik genangan kritis Sekarang juga kita bangun Waduk Nipa-nipa oleh instansi vertikal, ini juga akan mengurangi titik banjir di Makassar”, tuturnya.
Sementara titik genangan masih akan terjadi di wilayah-wilayah yang masif pembangunan dan penimbunan lahannya seperti perumahan BTP dan Antang.