Seorang Anak di Lombok Laporkan Ibu Kandung, Kesal Karena Motor Dipakai Ramai-ramai
Infoasatu.com, Lombok – Seorang anak di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), MS (45), melaporkan ibu kandungnya, KS (61), dugaan tuduhan penggelapan sepeda motor. Sepeda motor itu merupakan hasil dari uang warisan.
“Berawal dari harta warisan, waktu bapaknya meninggal mereka ini punyalah tanah. Tanah ini dijual sama si anak ini Rp 200 juta. kemudian dari Rp 200 juta itu, si ibunya ini hanya dibelikan motor sama si anak hasil penjualan warisan tanah,” kata Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah AKP Priyo Suhartono, Senin (29/6/2020).
Dari Rp 200 juta uang penjualan tanah warisan itu, si anak memberikan ibunya Rp 15 juta. Rinciannya, Rp 11 juta dalam bentuk sepeda motor dan sisanya uang.
“Motor harga Rp 11 juta kalau nggak salah, pokoknya Rp 15 juta lah budget untuk ibu ini, mungkin sisanya uang. Tetapi BPKB di tangan anak ini, ibunya bawa motornya,” ujarnya.
Priyo menjelaskan MS tak senang motor itu dipinjamkan dan dipakai ramai-ramai sama saudara-saudara. Si anak keberatan dan ingin mengambil motor itu dari sang ibu.
“Merasa kesal motornya dipakai ramai-ramai. Kemudian si anak ini minta lagi motornya, ‘Bu kembalikan motor saya’, nah si ibu ini nggak mau, kan motor itu sudah jadi milik saya’ katanya hasil warisan. (Kata anak) Nggak bisa ini tetap punya saya kan ini ada BPKBnya di saya’ tetap keukeuh bersikeras,” terangnya.
Si anak lalu mengancam akan melaporkan ke polisi. Si anak lalu datang melapor ke polisi pada Sabtu (27/6/2020).
“Terus kemudian ‘kalau begitu saya mau lapor ke polisi’ laporkan ke polres ibunya ini (tuduhan) penggelapan motor karena tak mau mengembalikan motornya, sedangkan surat-surat ada di tangan anaknya ini,” ucapnya.
Polisi lalu memanggil si anak dan ibunya. Polisi mencoba memediasi keduanya.
“Tapi saya memandangnya secara hati nurani saja ya, ibaratnya sebenarnya bukan menolak ya, saya kemarin itu secara spontanitas aja masak sih tega ibu sendiri,” tutur Priyo.
“Kemarin itu langsung kita panggil kan, anak sama ibunya ini. Tadinya cuma mau mediasi aja, tapi anaknya makin ngotot, makin berantem sama ibunya, cekcok mulut lah,” imbuhnya.