Banjir Bandang Terjang Luwu Utara, 5 Orang Tewas-11 Hilang
Infoasatu.com, Makassar – Musibah banjir bandang menerjang wilayah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel). Banjir bandang ini menyebabkan aliran listrik mati dan jalur komunikasi yang sulit ditembus.
“Masalahnya di lapangan adalah listrik padam. Handphone anak-anak lowbat dan kita sangat kewalahan mengontak. Apalagi jaringan sangat jelek,” kata Kepala Markas PMI Sulsel, Syarif, Selasa (14/7/2020).
Dia menyebut ada beberapa titik yang dianggap sebagai lokasi terparah banjir bandang. Lokasi itu adalah kelurahan Bone, Kelurahan Bone Dua, dan Kelurahan Radda di Luwu Utara.
“Informasi yang masuk ke kami dilaporkan 11 orang hilang dan 5 orang ditemukan tewas. Tapi hingga saat ini belum ada update lagi dari lokasi,” ujar Syarif.
Banjir bandang ini melanda Luwu Utara, sejak pukul 19.00 Wita, Senin malam (13/7). Sebelas orang dilaporkan meninggal dunia dan sejumlah warga lainnya masih dalam pencarian.
Banjir terjadi saat curah hujan tinggi yang menyebabkan Sungai Masamba dan Sungai Radda meluap, membawa material lumpur dan merendam perkampungan warga 6 kecamatan di Luwu Utara.