Inginkan Perempuan Jadi Wawali, Majelis Taklim Bongaya Doakan Danny-Fatma
Infoasatu.com, Makassar – Bakal calon Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi mendapat sambutan spesial di Kelurahan Bungaya, Kecamatan Tamalate, Jumat (11/9/2020). Didaulat meresmikan posko relawan hingga didoakan bisa terpilih di Pilkada Kota Makassar.
Munajat itu datang dari Kelompok Majelis Taklim Kelurahan Bongaya. Para emak-emak itu meyakini usaha dan doa tidak mengkhianati hasil.
“Setiap malam saat salat hajat, kami meminta doa kepada Allah SWT semoga Bu Fatma diridhai menjadi wakil wali kota Makassar,” kata Ketua Majelis Taklim, Hj Sumartini.
“Amin ya rabbal alamin,” jawab Fatma bersama peserta majelis taklim yang hadir.
Fatma mengaku sangat terharu dan bahagia. Dikatakan, berbaur dengan ibu-ibu majelis taklim sudah dilakoninya sejak masih menjadi ketua tim penggerak PKK Kabupaten Sidrap.
“Saya mendapatkan penghargaan yang luar biasa di sini. Saya bersyukur bisa berkeliling di Kelurahan Bongaya. Luar biasa semangatnya menyambut saya dengan suasana penuh kekeluargaan,” ucap mantan anggota DPR RI ini.
Fatma sendiri lebih banyak menghabiskan waktu dengan bercengkerama bersama ibu-ibu majelis taklim setempat. Ia juga menyempatkan diri mencicipi makanan ringan yang dihidangkan khusus. Didampingi oleh Anggota DPRD Kota Makassar, Ari Ashari Ilham.
Sebelum meninggalkan lokasi, Fatma juga memberikan bantuan berupa Alquran untuk digunakan oleh kelompok majelis taklim.
Serap Aspirasi
Sementara itu, tokoh masyarakat Kelurahan Bongaya, Arkanuddin menegaskan bahwa baru Fatma satu-satunya kandidat Pilwalkot Makassar 2020 yang menyambangi mereka. Kata Arkanuddin, Kelurahan Bongaya memang dikenal sebagai basis dari duet Fatma, Moh Ramdhan Pomanto atau Danny.
“Baru satu kandidat yang datang, yaitu Bu Fatma. Ibu-ibu majelis taklim di sini memang meminta agar didatangkan kandidat perempuan,” katanya.
Kata Arkanuddin, Fatma bukan hanya representasi dari kaum perempuan, tapi juga sarat pengalaman. Pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019 dan mantan ketua tim penggerak PKK kabupaten Sidrap selama 10 tahun.
“Oleh karena itu jika kelak terpilih, saya hanya ingin menitipkan aspirasi. Sekarang iuran BPJS masih tinggi. Mudah-mudahan nanti ada subsidi dari pemerintah kota bagi masyarakat yang kurang mampu,” ujar Arkanuddin.
“Selain itu, masih ada sekolah yang memungut biaya pendidikan sekalipun sudah ada dana BOS. Ini juga sangat mempengaruhi kualitas pendidikan di Kota Makassar,” pungkasnya.#