Tipis Peluang Menangnya, Lawan Politik Danny di Pilwalkot Makassar Kembali Gunakan Cara Lama
Infoasatu.com, Makassar – Satu hari terakhir, paslon nomor urut 1 (satu) Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi, diterpa isu tak sedap. Wacana pasangan berakronim ‘Adama’ akan didiskualifikasi terus dihembuskan oleh rivalnya pada Pilwalkot Desember tahun ini.
Isu tersebut terus dikembangkan, menyusul paslon yang diidentik warna orange ini sudah mengungguli tiga rivalnya jelang pencoblosan 9 Desember mendatang. Itu berdasarkan survei terakhir dari CRC.
Memang benar, paslon Danny-Fatma dituding melakukan pelanggaran politik uang. Sekarang sudah memasuki tahap penyidikan di Polrestabes Makassar, Selasa (13/10/2020).
Kasus ini dilaporkan oleh Tim Hukum paslon nomor urut 2, Munafri Arifuddi-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman), yang dipimpin pengacara Yusuf Gunco (Yugo).
Paslon Danny-Fatma melalui Tim Hukumnya melihat ada upaya penggiringan opini terlalu jauh sekaitan dengan perkara tersebut.
“Kami pahamlah karena peluang menangnya sudah tipis. Sehingga kembali gunakan cara lama,” kata salah seorang Tim Hukum Danny-Fatma, Ilham Harjuna, sekaligus Ketua BAHU NasDem Sulsel, di Makassar, Rabu (14/10/2020).
Sekadar diingat, kata dia, jika dikerucutkan perseteruan Danny Pomanto dengan Munafri Arifuddin (Appi), Pilwalkot Makassar 2020 ini adalah kali kedua berhadapan.
Saat Pilwalkot 2018 lalu, Appi melalui tim hukumnya juga menggugat Danny sebagai petahana. Alhasil, Danny dinyatakan harus didiskualifikasi berdasar putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN).
“Kesimpulan hemat saya, calon yang bersangkutan masih sama ketakutannya hadapi Pak Danny,” jelas Ilham Harjuna didampingi rekannya, Muh Habibi Masdin.
Soal dugaan pelanggaran yang sedang berproses, pihaknya tetap mengapresiasi. “Jadi proses ini masih sidik,” tambahnya.
Pihaknya sangat yakin jika jagoannya ini sama sekali tidak terkait seperti yang dituduhkan. “Dan berdasarkan hasil investigasi kami, pembagian beras seperti yang dituduhkan murni adalah bantuan tim gugus covid-19,” sambungnya.
“Jadi kita tunggu saja hasil kerja cepat dari pihak Gakumdu atau kepolisian. Jadi bagi kandidat lain, santai saja. Mari kita adu gagasan dan program,” tutupnya.