Kriminal

Oknum Kepala Sekolah di Medan Diduga Lecehkan Sejumlah Siswi, Orang Tua Korban Lapor ke Polisi

Infoasatu.com, Medan – Oknum kepala sekolah (Kepsek) swasta di Medan Selayang, Medan, dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah siswi. Oknum kepsek berinsial BS.

Selain melaporkan ke polisi, sejumlah orang tua murid juga menggelar demonstrasi di depan sekolah tersebut, Jumat (16/4/2021). Mereka meminta pihak sekolah bertindak terkait dugaan pelecehan seksual itu.

“Pada tanggal 1 April 2021, salah satu ibu korban telah melaporkan ke Polda Sumatera Utara dugaan pelecehan seksual di sekolah ini yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah yang berinisial BS, namun kemudian itu baru diperiksa si korban itu dua hari yang lalu,” kata pengacara korban, Ranto Sibarani.

Saat korban dimintai keterangan, terungkap ada lima siswi lain yang diduga dilecehkan. Menurutnya, dugaan pelecehan terjadi di ruang kepala sekolah.

“Dengan modus ya itu tadi dipanggil oleh oknum kepsek ke ruangannya kemudian diajari dengan modus diajarin tari, kayang dan lain-lain, tapi kemudian di raba-raba bagian vital tubuh si anak ini. Bahkan salah satu anak itu dibawa ke salah satu hotel di kawasan Medan Selayang. Nah di hotel tersebut beliau mengaku dipaksa melakukan oral seks,” ujar Ranto.

Ranto berharap polisi segera memproses hukum oknum kepsek tersebut. Ranto menyebut ada enam orang yang telah memberikan keterangan soal dugaan pelecehan.

Salah satu keluarga korban, E, mengatakan cucunya itu takut ke sekolah usai diduga dilecehkan. Dia mengatakan siswa lain juga mengalami hal demikian.

“Sudah nggak tahan lagi, sudah merasa tertekan dan dia cerita sama saya, opung aku dipanggil oleh kepala sekolah. Apa salahmu? Aku nggak tahu. Nah, lalu kemudian dia beri tahu lagi saya bahwa bukan cuma aku yang dipanggil tapi ada lagi temannya,” ujar Opung E.

Baca Juga :  Bacok Tetangganya Hingga Tewas, Tukang Parkir di Surabaya Diringkus Polisi

Salah satu pengawas yayasan sekolah tersebut, Borong Sitepu, mengatakan pihaknya menghormati proses hukum yang ada. Dia menyebut oknum kepala sekolah itu sudah tidak beraktivitas lagi semenjak kasus ini mencuat.

“Tunggu proses hukum yang sudah berlangsung. Tidak, sejak masalah ini terjadi,” ucap Borong Sitepu.

Facebook Comments