Petugas PPSU Dibegal Kelompok Bersajam di Kelapa Gading, Tangan Korban Luka Parah
Infoasatu.com, Jakarta – Seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dibegal kelompok bersenjata tajam, Selasa (22/2). Korban bernama Aris Pajriansyah (37) terluka tangannya akibat sabetan sajam yang dilakukan pelaku.
“Pelaku diketahui empat orang laki-laki tidak dikenal dengan menggunakan dua unit sepeda motor dan dua orang pelaku membawa sajam,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Rio M Tobing.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB di Jalan Arcodion RT 05/07 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakut.
Korban yang mengendarai sepeda motor sendiri berhadapan dengan para pelaku. Korban Aris awalnya melaju di Jalan Boulevard Timur.
Sedangkan para pelaku melaju dari arah berlawanan, dari Pintu I Pegangsaan Dua. Mereka berpapasan di depan RS Gading Pluit.
Lalu para pelaku berusaha mendekati korban dan terjadi pengejaran hingga di TKP. Para pelaku lalu menyerang korban. Korban Aris menahan serangan menggunakan helm. Tangannya pun terluka.
“Setelah di TKP, korban berhenti dan terduduk berusaha menangkis sabetan sajam pelaku dengan menggunakan helm. Namun sabetan mengenai pinggiran telapak tangan sebelah kiri dan korban berusaha meminta tolong di sekitar TKP,” ujar Rio.
Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka sobek di bagian telapak kiri sepanjang sekitar 10 cm.
Korban lalu meminta tolong kepada warga. Kebetulan saat itu ada warga yang menjaga portal RW 07.
Korban lalu diminta masuk ke pos sekuriti. Para pelaku tetap berupaya menyerang namun akhirnya mereka pergi.
“Lalu saksi didatangi pelaku sejumlah empat orang dengan menggunakan dua sepeda motor. Saksi melakukan perlawanan sehingga pelaku langsung meninggalkan korban,” ucapnya.
Korban kini dirawat di ruang IGD RS Koja, Jakut. Akibat serangan itu, tangan korban harus di operasi.
Kompol Rio Mikael mengatakan pihaknya tengah memburu pelaku. Petugas pun telah mengantongi keterangan awal korban dan sejumlah saksi, termasuk barang bukti. Polisi juga memeriksa sejumlah CCTV untuk melacak jejak para pelaku begal.