Danny Sambangi Rumah Ketua RT Korban Penikaman Saudara Iparnya Hingga Tewas
Infoasatu.com, Makassar – Wali kota Makassar Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya salah satu ketua RT, Azis Duma (56) korban penikaman saudara iparnya hingga tewas. Ia pun menyambangi rumah duka dan menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada istri serta 3 orang putra-putri korban yang ditinggalkan, di kediamannya, Jln. Lure, Senin malam, (20/8).
Almarhum Azis adalah tokoh panutan di tempatnya, serta dikenal memiliki peringai yang baik. Danny Pomanto sendiri maku sengat kenal dengan pribadi RT-nya itu.
Karenanya, Danny berharap kepada keluarga almarhum agar senantiasa diberi kesabaran, ketabahan, serta bisa mengikhlaskan kepergiannya. Dan jangan lupa kata Danny agar keluarga dan sanak saudara serta kerabat lainnya selalu mendoakan agar mendapat tempat yang layak di sisi Allah, SWT.
BACA JUGA:
Syukuran Kemerdekaan di Kecamatan Makassar, Danny Sebut Kecerdasan Warga Makassar Semakin Berkembang
“Saya kenal baik beliau (Alm Azis Duma), dia orang baik, karenanya mariki terus doakan, semoga kita diberi keikhlasan melepas kepergiannya. Ada pun persoalan lain kita percayakan saja kepada hukum yang ada,” nasehat Danny kepada keluarga almarhum.
Danny juga meminta kepada seluruh RT/ RW se-kota Makassar agar terus meningkatkan dan menjaga kekompakan. Dengan harapan, selain untuk membangun soliditas, juga jika ada hal-hal atau persoalan yang dihadapi agar bisa didiskusikan untuk menemukan solusi penyelesaiannya secara bersama-sama.
Azis Duma yang juga akrab disapa Cama’ diketahui meregang nyawa di RS Ibnu Sina usai ditikam saudara iparnya sendiri di Jalan Sinasara, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar, Senin (20/08/2018). Korban ditusuk dibagian perut menggunakan sebilah badik saat menagih piutang senilai Rp300 ribu.
Hal ini diketahui berdasarkan keterangan istri korban, yang juga adik dari tersangka. Katanya, suaminya sempat pamit sekira pukul 07.00 Wita, menuju rumah Sudirman, yang merupakan kakak kandungnya sendiri untuk menagih piutang. (*)
