Komunitas

Indira Yusuf Ismail: Program Jagai Anak ta’ Upaya Cegah Stunting

Infoasatu.com, Makassar – Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail mengingatkan kembali akan program Pemerintah Kota Makassar, Jagai Anak ta’.

Hal ini diungkapkan saat sosialisasi program pendewasaan usia perkawinan bagi anak usia sekolah untuk cegah stunting yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Makassar, di Hotel Karebosi Premier, Jumat (18/11/2022).

Program Jagai Anak ta’, menjadi solusi untuk berbagai sektor, termasuk pencegahan stunting.

“Perhatikan di 1.000 hari pertama kelahiran anak, beri perhatian untuk tumbuh kembangnya, hingga saat mereka beranjak remaja, memperhatikan pergaulannya,” tuturnya.

Salah satu penyebab tingginya perkawinan muda dikarenakan faktor “kecelakaan”, pergaulan bebas, sehingga memaksa keluarga untuk menikahkan anak mereka disaat mental mereka belum siap.

“Peran orang tua sangat diperlukan, begitupun dalam bermasyarakat, sensor sosial harus ditingkatkan,” lanjutnya.

Salah satu penyebab kelahiran stunting, yakni perkawinan muda, dikarenakan kondisi rahim anak-anak belum siap secara fisik, begitupun secara mental, sehingga rentan stres.

Sosialisasi kali ini diikuti oleh masyarakat dari Kecamatan Ujung Tanah dan Kecamatan Wajo, dengan menghadirkan Narasumber dari Dinas BKKBN Provinsi Sulsel, RR Utami Setyorini. (*)

Indira Yusuf Ismail : Program Jagai Anak ta’ Upaya Cegah Stunting

Infoasatu.com, Makassar – Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail mengingatkan kembali akan program Pemerintah Kota Makassar, Jagai Anak ta’.

Hal ini diungkapkan saat sosialisasi program pendewasaan usia perkawinan bagi anak usia sekolah untuk cegah stunting yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Makassar, di Hotel Karebosi Premier, Jumat (18/11/2022).

Program Jagai Anak ta’, menjadi solusi untuk berbagai sektor, termasuk pencegahan stunting.

“Perhatikan di 1.000 hari pertama kelahiran anak, beri perhatian untuk tumbuh kembangnya, hingga saat mereka beranjak remaja, memperhatikan pergaulannya,” tuturnya.

Baca Juga :  Indira Jusuf Ismail Ajak KICI Makassar Tingkatkan Capacity Building Mencerdaskan Keluarga dan Bangsa

Salah satu penyebab tingginya perkawinan muda dikarenakan faktor “kecelakaan”, pergaulan bebas, sehingga memaksa keluarga untuk menikahkan anak mereka disaat mental mereka belum siap.

“Peran orang tua sangat diperlukan, begitupun dalam bermasyarakat, sensor sosial harus ditingkatkan,” lanjutnya.

Salah satu penyebab kelahiran stunting, yakni perkawinan muda, dikarenakan kondisi rahim anak-anak belum siap secara fisik, begitupun secara mental, sehingga rentan stres.

Sosialisasi kali ini diikuti oleh masyarakat dari Kecamatan Ujung Tanah dan Kecamatan Wajo, dengan menghadirkan Narasumber dari Dinas BKKBN Provinsi Sulsel, RR Utami Setyorini. (*)

Facebook Comments