POLITIK

Masyarakat Optimis Zero Stunting,Usai Lakukan FGD

Infoasatu.com,Makassar– Focus Group Discussion (FGD) Stunting kembali digelar di Kelurahan Mangasa dan Mamajang Dalam, Rabu (14/06/2023).

Kegiatan yang digagas Forum Kemanusian Kota Makassar (FKKM) bersama Puskemas dan pemerintah setempat tersebut dihadiri sekitar 50 masyarakat. Peserta dari berbagai elemen masyarakat.

FGD tersebut menghadirkan langsung beberapa narasumber. Salah satunya Ketua FKKM, dr Udin Malik.

Salah seorang warga, Surahmi merasa sangat puas atas adanya FGD tersebut.

“Selain mendapat pemahaman lebih dalam tentang stunting, juga banyak ide yang bisa dilakukan untuk pengendalian stunting itu salah satunya program 1 Anak 1 Warung Makan yang disampaikan dr Udin,” ucapnya.

Perempuan yang akrab disapa Rahmi itu menyampaikan bahwa, memang pada intinya untuk mengendalikan stunting perlu gerakan dan kepedulian bersama.

“Adanya FGD ini kita optimis bisa meraih target Wali Kota Danny di 2024, Makassar Zero Stunting,” katanya.

Pada forum itu, dr Udin Malik menyampaikan keberhasilan atas program 1 Anak 1 Warung Makan. Sebagaimana yang telah uji studi 100 hari di Kelurahan Ballaparang.

Melibatkan 11 anak, 9 pendamping, dan didampingi 7 warung. Konsepnya 1 porsi ke 1 anak per hari, apa yang diberikan ke anak tersebut adalah CSR dari warung makan tersebut.

“Dalam waktu dua pekan ada anak yang berat badannya naik 1kg, paling rendah itu 0,5-07kg,” bebernya.

Bahkan kata Alumni Fakultas Kedokteran Unhas 2013 yang meraih Summa Cumlaude dengan IPK 4.00 itu menyampaikan bahwa inovasi 1 Anak 1 Warung Makan telah diusul ke Kemendagri sebagai inovasi daerah Kota Makassar. Jika disetujui, program ini akan diterapkan nasional.

dr Udin Malik pun menegaskan bahwa pada intinya, harus dipahami bahwa stunting itu bukan masalah tinggi atau berat badan. Namun, stunting itu akan sangat berpengaruh ke tingkat kecerdasan atau pertumbuhan otak anak.

Baca Juga :  Ini Tujuh komisioner KPU Sulsel untuk periode 2018-2023

“Jadi itulah kenapa haru ada pencegahan lebih awal dalam 1.000 hari kehidupan anak, dengan memahami maka pencegahan akan mudah dilakukan,” tutur dr Udin Malik.

Facebook Comments