Video “Bos Jukir” Agung Mengamuk dan Menyerang Petugas Gabungan, Berikut Kronologinya
Infoasatu.com, Makassar – Pria berambut gondrong tiba-tiba saja memnyerang petugas gabungan Tim Penanganan Kemacetan saat melakukan operasi penertiban parkiran Toko Agung.
Diketahui pria tersebut bernama Dona yang menjadi “Bos Jukir” di toko yang menyediakan alat tulis dan perlengkapan kantor di Jalan Ratulangi, Makassar.
Kejadian berawal dari operasi tim gabungan yang menegur parkiran toko yang tepatnya berada di depan Mall Ratu Indah yang kerap menjadi biang kemacetan.
Operasi ini ketiga kalinya menyisir tempat tersebut karena parkir yang terus membandel mengambil bahu hingga badan jalan. Namun Dona tak terima dan selalu menghalang-halangi petugas setiap melakukan operasi.
“Saat pertama kita turun, Ia (Dona) memang selalu menghalang-halangi kami. Waktu itu belum ikut dari pihak PD Parkir, operasi kedua dan ketiga baru ada dari pihak PD Parkir hingga akhirnya terjadi penyerangan tersebut,” ucap Azis Sila, Humas Dinas Perhubungan Kota Makassar, Rabu, (14/11).
Menurut Azis, pihak Agung menolak ditegur parkir di bahu dan badan jalan dengan alasan membayar retribusi ke PD Parkir Makassar Raya.
Salah satu anggota tim yakni Arfa yang merupakan Kabag Pengelolaan PD Parkir memberi penjelasan bahwa ada undang-undang yang mengatur tidak dibolehkannya parkir di tempat itu.
Hal ini tidak diindahkan Dona dan langsung menantang duel hingga melakukan penyerangan ke petugas. Keributan pun terjadi hingga menyebabkan kemacetan di jalan tersebut sekitar pukul 15.00 sore tadi.
“Titik permasalahannya adalah saat kita begerak tim gabungan penanganan kemacetan melibatkan TNI, Polri, Dishub Provinsi dan kota, serta Balai Pengelolaan Transportasi Darat, selalu dihalang-halangi orang ini. Alasannya selalu menolak ditertibkan karena bayar retribusi ke PD Parkir,” jelas Azis.
Karena itu dipertemukanlah kedua belah pihak agar ada solusi sekaligus memberikan pemahaman kepada jukir. Arfa pun memanggil Dona dan menjelaskan aturan parkir yang tidak membolehkan penggunaan bahu jalan, namun justru Dona menolak dan meminta untuk tidak usah bicara hukum dan langsung menantang adu jotos. Video kejadian ini langsung viral dan beredar di hampir semua aplikasi media sosial.
Penertiban ini sendiri secara rutin dilakukan Tim Gabungan Penanganan Kemacetan. Setelah dari toko Agung, mereka kemudian melanjutkan kejalan H. Bau. Hanya saja menurut Azis belum adanya rambu-rambu larangan parkir di area tersebut sehingga akan menjadi perhatian kedepan disamping terus mensosialisasikan larangan parkir di tempat itu.
Selain menyidak di kedua tempat itu, tim juga aktif melakukan penanganan kemacetan di jalan Hertasning. Mereka memasang portal pembatas di beberapa putaran seperti depan Lembaga Pendidikan Al Azhar, untuk mengatur interval putaran kendaraan guna mengurai kemacetan. “Disamping mengantisipasi munculnya ‘Pak Ogah'” kunci Azis Sila. (*)
Simak Videonya: