POLITIK

Ilham Ari Fauzi A Uskara Kembali Jadi Sorotan Publik

Infoasatu.com,Makassar–Calon Wakil Wali Kota Makassar Nomor Urut 3, Ilham Ari Fauzi A Uskara, kembali menjadi sorotan publik dengan rencananya yang ambisius untuk memodernisasi sistem pengawasan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Makassar.

Hal itu sering digaungkan pemuda yang akrab disapa Daeng Tayang ini, di beberapa kesempatan, baik di acara diskusi publik bersama anak-anak muda dari berbagai latar belakang pendidikan, maupun saat bersosialisasi di masyarakat.

Ilham Fauzi, yang berpasangan Indira Jusuf Ismail (INIMI), menyampaikan, visi barunya untuk memanfaatkan teknologi CCTV berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sebagai alat utama dalam memantau kinerja ASN.

Langkah ini disebut-sebut sebagai salah satu terobosan teknologi yang siap diterapkan untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang lebih efisien dan transparan.

Menurutnya, penerapan CCTV AI di berbagai kantor pemerintahan tidak hanya akan berfungsi sebagai alat pemantau keamanan, tetapi juga sebagai mekanisme kontrol dan evaluasi kinerja harian para ASN.

“Kami tidak hanya ingin mengawasi kehadiran ASN di tempat kerja, tetapi juga memastikan bahwa setiap pegawai bekerja secara produktif, memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dan terhindar dari praktik yang tidak sesuai dengan standar birokrasi yang bersih dan profesional,” ujar Ilham Fauzi, Minggu (13/10/2024).

Ilham Fauzi menegaskan, CCTV berbasis AI akan mampu melakukan lebih dari sekadar merekam aktivitas. Sistem ini akan dilengkapi dengan kemampuan analisis data secara real-time, yang memungkinkan pejabat pengawas untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang aktivitas di lingkungan kerja ASN.

Teknologi AI dapat mendeteksi pola perilaku yang mencurigakan, mendeteksi anomali, dan mengidentifikasi area di mana efisiensi kerja perlu ditingkatkan.

“Bayangkan jika kita memiliki sistem yang dapat memberikan laporan harian tentang kinerja ASN, baik dari segi kedisiplinan maupun interaksi mereka dengan masyarakat yang membutuhkan layanan. Ini bukan sekadar soal pengawasan, tetapi soal bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas layanan publik di Kota Makassar,” jelas pemuda lulusan Universitas Indonesia ini.

Baca Juga :  LSI Denny JA: Memberitakan yang Salah, Itu Sama Saja Menggali Kubur Sendiri

Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan adanya feedback otomatis untuk evaluasi kinerja ASN.

Dalam jangka panjang, Ilham percaya bahwa pemanfaatan teknologi ini dapat memacu semangat kompetitif di kalangan ASN untuk bekerja lebih optimal, karena mereka tahu bahwa kinerja mereka dinilai berdasarkan data yang objektif.

Namun, di balik ambisi besar ini, Ilham juga mengakui, penerapan teknologi pengawasan semacam ini tentu akan menghadapi tantangan, terutama terkait isu privasi dan etika dalam pengawasan. Kritikus menyoroti bahwa pengawasan berlebihan terhadap ASN bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan merusak suasana kerja.

Beberapa pihak juga mempertanyakan apakah sistem ini akan diterapkan secara adil dan tanpa bias.

Merespons kritik tersebut, Ilham menegaskan bahwa aspek privasi ASN akan tetap dihormati dan bahwa sistem ini, dirancang untuk memonitor kinerja profesional mereka di lingkungan kerja, bukan untuk mengganggu kehidupan pribadi mereka.

“Teknologi ini akan diterapkan dengan sangat hati-hati dan transparan. ASN adalah tulang punggung pelayanan publik, dan kami ingin memastikan mereka bekerja dalam lingkungan yang kondusif namun tetap bertanggung jawab,” tambahnya.

Pemuda berusia 25 tahun ini, juga menekankan, pengawasan ini bukan bertujuan untuk mencari kesalahan, melainkan untuk membantu ASN meningkatkan kinerja mereka.

“Ini adalah alat bantu, bukan alat penghukum. Teknologi AI akan membantu ASN dalam menjalankan tugas mereka lebih baik dan mengurangi beban pengawasan manual yang sering kali kurang efisien,” jelasnya.

Rencana Ilham untuk menerapkan CCTV AI merupakan bagian dari visi besarnya untuk memperkuat reformasi birokrasi di Makassar.

Menurutnya, birokrasi modern harus responsif, transparan, dan selalu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

“Jika kita ingin maju, pemerintahan harus siap bertransformasi. Dunia bergerak menuju era digital, dan kita tidak boleh tertinggal,” tegasnya.

Baca Juga :  Terpilih Jadi Wantimpres, Membuat Wiranto Terancam Ditendang dari Hanura

Dengan mengintegrasikan teknologi AI, Ilham percaya, Makassar bisa menjadi kota percontohan dalam reformasi birokrasi berbasis teknologi di Indonesia.

Hal ini juga dianggap sejalan dengan upaya pemerintah pusat yang terus mendorong digitalisasi di berbagai sektor pemerintahan.

Meskipun baru sebatas janji kampanye, rencana ini sudah mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, termasuk akademisi, pakar teknologi, serta masyarakat umum.

Beberapa pihak menyatakan dukungannya terhadap langkah Ilham yang dianggap progresif dan mampu menjawab tantangan birokrasi yang selama ini dinilai lambat dan kurang responsif.

“Saya sangat mendukung gagasan ini. Teknologi bisa menjadi solusi untuk berbagai masalah birokrasi kita, terutama dalam hal kedisiplinan dan pelayanan publik,” ujar Aldhy, salah satu mahasiswa di Kota Makassar.

Facebook Comments