Infoasatu.com, Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengumumkan kebijakan baru yang memperpanjang libur Lebaran 1446 H/2025 M bagi sekolah menjadi kurang lebih 20 hari. Kebijakan ini disampaikan dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Idulfitri 1446 H/2025 M di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK – PTIK), Jakarta,10 Maret 2025.
Menag Nasaruddin mengusulkan agar libur Lebaran dimulai lebih awal, yaitu pada tanggal 21 Maret 2025, dengan tujuan memberikan rentang waktu lebih panjang untuk perjalanan mudik. “Dengan demikian rentang perjalanan mudik ini nanti akan lebih panjang, kurang lebih 20 hari jadi bisa lebih panjang untuk masyarakat, bisa dipakai untuk mengurai kemacetan yang bisa terjadi,” jelasnya.
Kebijakan ini diharapkan dapat membantu mengurangi kemacetan yang sering terjadi selama musim mudik Lebaran. Selain itu, Kementerian Agama juga berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi para pemudik dengan mengoptimalkan peran masjid sebagai posko Lebaran di jalur-jalur yang dilalui pemudik.
“Masjid-masjid yang dilewati jalur pemudik itu diharapkan menyiapkan air minum gratis, karena di dalam hukum Islam itu, musafir itu adalah mujahid, musafir itu sangat berpahala kita kalau kita beri makan dan beri minum,” kata Nasaruddin, yang juga merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal.

Menag Nasaruddin juga mengimbau pengurus masjid untuk menyediakan berbagai fasilitas tambahan bagi pemudik, seperti dapur kecil bagi ibu menyusui, tempat istirahat, kamar khusus perempuan, serta ruang untuk mengisi daya handphone atau motor listrik.
“Kami mencoba untuk berkoordinasi dengan para pengurus masjid agar diperbaiki toiletnya, karena kalau kita mengandalkan semuanya di rest area, di tol-tol tertentu, itu nanti akan terjadi penumpukan. Jadi nanti kita akan menciptakan satu kondisi di masjid itu juga sebagai tempat pemberhentian yang paling bagus,” pungkasnya.
Dengan kebijakan ini, diharapkan masyarakat dapat menikmati perjalanan mudik yang lebih aman dan nyaman, serta meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadan dan Idulfitri. Peran aktif masjid sebagai posko Lebaran juga diharapkan dapat membantu memperlancar arus mudik dan memberikan fasilitas yang dibutuhkan oleh para pemudik.
Langkah ini menunjukkan upaya nyata pemerintah dalam meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi masyarakat selama musim mudik Lebaran. Semoga kebijakan ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi seluruh masyarakat. (**)