Infoasatu.com, Makassar – Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari menjadi momentum penting bagi Kota Makassar untuk mewujudkan sistem sanitasi yang modern dan berkelanjutan. Namun, langkah pengelolaan pasca-pembangunan infrastruktur ini memunculkan tantangan baru yang membutuhkan kolaborasi erat antar pemangku kepentingan.
Dalam pertemuan antara Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Selatan, berbagai isu strategis terkait IPAL Losari dibahas. Pertemuan ini menjadi ajang untuk menyelaraskan visi antara pemerintah kota dan Kementerian PUPR demi keberlanjutan pengelolaan IPAL tersebut.
Kepala Seksi Pelaksanaan BPPW Sulsel II, Suryanti, menekankan urgensi menentukan mekanisme pengelolaan IPAL yang ideal. Selain itu, ia menggarisbawahi kebutuhan percepatan serah terima aset dan kejelasan pihak operator yang akan menjalankan sistem ini. “Biaya operasional tahunan sebesar Rp5 miliar, termasuk tenaga kerja dan kebutuhan listrik, memerlukan kesiapan yang matang dari pihak pengelola,” ungkapnya.
Penyambungan Sambungan Rumah (SR) yang menjadi target pengelolaan juga turut menjadi perhatian. Rencana memasang hingga 1.870 SR melalui berbagai program di tahun-tahun mendatang diharapkan mampu meningkatkan cakupan layanan sanitasi di Makassar.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menggarisbawahi pentingnya pengkajian mendalam sebelum menentukan pihak operator. Ia berkomitmen untuk melibatkan berbagai pihak guna memastikan IPAL Losari dikelola secara profesional dan komprehensif. “Saya ingin melihat sejarah dan prosedur sistem ini dengan rinci sebelum membuat keputusan, demi keberlanjutan dan efektivitas pengelolaan IPAL Losari,” ujarnya.
Munafri juga menekankan pentingnya penetapan tarif layanan yang terjangkau untuk mendorong partisipasi masyarakat. “IPAL Losari adalah bagian penting dalam menciptakan lingkungan bersih dan sehat di Makassar. Namun, semua langkah harus dikelola oleh pihak yang tepat agar sistem berjalan sesuai tujuan,” tegasnya.
Keberlanjutan pengelolaan IPAL Losari kini menjadi tanggung jawab bersama. Dengan koordinasi dan komitmen yang solid dari semua pihak, Makassar diharapkan dapat memimpin perubahan positif dalam manajemen sanitasi perkotaan di Indonesia. (*)