Pj Wali Kota Iqbal Suhaeb Sampaikan Tausiah Subuh Tentang Hoax dan Mudik di Mesjid Raya
Infoasatu.com, Makassar – Memasuki Subuh ke – 19 Ramadan, Pj Wali Kota Makassar Dr M Iqbal S Suhaeb melaksanakan salat Subuh di Masjid Raya Makassar, Jumat, (24/5).
Dalam kesempatan tersebut, Iqbal terlihat diminta membawakan tausiah sebelum melaksanakan salat Subuh berjamaah.
Ia pun menyampaikan dua hal penting bagi jamaah khususnya di bulan suci Ramadan yakni, bahaya hoaks dan tips mudik lebaran sesuai dengan tuntunan agama.
“Jika kamu benar – benar beriman maka hendaklah bicara yang baik atau diam (HR. Bukhary – Muslim) ” kata Iqbal menyampaikan tafsir dari sebuah hadis qudsi setelah sebelumnya melafalkan bahasa Arabnya secara fasih.
Informasi hoaks telah banyak sekali beredar dan menyebabkan kehancuran dalam masyarakat. Ia menyebut, baru-baru ini sebuah Kantor Polsek di Madura dibakar akibat informasi bohong yang beredar.
Sekitar 200 warga terprovokasi berita hoaks terkait dengan penangkapan tokoh -tokoh Madura di Jatim dan penembakan -penembakan di Jakarta.
Iqbal tidak ingin informasi menyesatkan seperti itu terjadi di Makassar karena sangat berbahaya bagi kehidupan bermasyarakat.
Demikian berbahayanya informasi hoaks kata Iqbal sehingga Tuhan memperingatkan hal itu melalui nabi yang disampaikan dalam sebuh hadis qudsi.
Selain itu, Pj Wali Kota Iqbal juga mengingatkan masyarakat agar tetap merajut kembali silaturahmi dengan tetangga sekitar. Soal Pilpres sudah berlalu sehingga saatnya kembali bersatu.
Menurutnya, hal ini penting mengingat di akhir Ramadan, masyarakat memiliki tradisi mudik. Banyak rumah kosong sehingga membuka peluang bagi maling untuk beraksi.
Iqbal mengatakan meski pemerintah kota telah mengadakan CCTV canggih, namun tetanggalah CCTV yang tercanggih dari semua teknologi itu.
“Ini juga ada dalam hadis qudsi, berbaiklah dengan tetangga kita, hargai tetangga, bangun silaturahmi, karena dia merupakan CCTV terbaik sehingga tidak perlu was -was saat mudik,” sebutnya.
Semoga kata Iqbal yang demikian itu bisa menjadikan Makassar Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur (negeri yang subur dan makmur, adil dan aman). (*)
