6.910 Santri Milenial Ikuti Tes Seleksi Beasiswa PBSB Online
Infoasatu.com, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) kembali menggelar tes seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) mulai hari ini hingga tiga hari ke depan. Tes seleksi PBSB berbasis komputer atau yang dikenal dengan istilah Computer Based Test (CBT) ini merupakan kali ketiga sejak 2016 lalu.
Berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tes seleksi CBT PBSB pada tahun sebelumnya masih menggunakan harddisk eksternal dan penyimpanan data jawaban pada server lokal serta menggunakan konfigurasi jaringan lokal, data jawaban tes seleksi CBT PBSB kali ini akan langsung disimpan pada server utama. Oleh karenanya lokasi tes seleksi yang ditentukan tahun ini telah memiliki jaringan internet lokasi tes.
Kasubdit Pendidikan Pesantren Basnang Said mengatakan bahwa tes seleksi PBSB kali ini diikuti oleh 6.910 santri yang difasilitasi oleh Kanwil Kemenag seluruh provinsi.
“Kami telah memvalidasi 12.385 data santri yang mendaftar dari 1.077 pondok pesantren menggunakan sistem. Validasi yang kami lakukan berdasarkan rangking dengan kriteria prestasi, raport, piagam juara Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK), jumlah juz tahfizh al-Qur’an, serta kondisi ekonomi keluarga santri,” terang Basnang di Jakarta, Jum’at (11/05).
Terkait dengan persyaratan mengikuti tes seleksi CBT PBSB, santri diminta membawa berkas kelengkapan santri saat pelaksanaan tes seleksi yang didownload melalui akun masing-masing, antara lain; 1) formulir pendaftaran yang telah dibubuhi tanda tangan dari pimpinan pesantren, wali santri serta santri pendaftar, 2) kartu tes seleksi CBT PBSB, 3) surat pernyataan bermaterai yang ditanda tangani oleh santri pendaftar.
“Saat mengikuti tes seleksi, santri diminta menunjukkan kartu identitasnya berupa KTP atau Kartu Pelajar. Hal ini sebagai langkah untuk memverifikasi data santri pendaftar,” Basnang menambahkan.
Hingga tanggal 17 Mei 2018 mendatang, 290 kuota beasiswa PBSB akan diperebutkan oleh santri dengan sebaran sebagai berikut:
1. Nanggroe Aceh Darussalam (254 santri)
2. Sumatera Utara (81 santri)
3. Sumatera Barat (336 santri)
4. Riau (98 santri)
5. Jambi (115 santri)
6. Sumatera Selatan (152 santri)
7. Bengkulu (73 santri)
8. Lampung (100 santri)
9. Kepulauan Bangka-Belitung (51 santri)
10. Kepulauan Riau (16 santri)
11. DKI Jakarta (162 santri)
12. Jawa Barat (727 santri)
13. Jawa Tengah (831 santri)
14. Daerah Istimewa Yogyakarta (239 santri)
15. Jawa Timur (2.144 santri)
16. Banten (202 santri)
17. Bali (60 santri)
18. Nusa Tenggara Barat (67 santri)
19. Nusa Tenggara Timur (17 santri)
20. Kalimantan Barat (143 santri)
21. Kalimantan Tengah (45 santri)
22. Kalimantan Selatan (75 santri)
23. Kalimantan Timur (53 santri)
24. Kalimantan Utara (4 santri)
25. Sulawesi Utara (34 santri)
26. Sulawesi Tengah (35 santri)
27. Sulawesi Selatan (487 santri)
28. Sulawesi Tenggara (45 santri)
29. Gorontalo (78 santri)
30. Sulawesi Barat (33 santri)
31. Maluku (25 santri)
32. Maluku Utara (49 santri)
33. Papua Barat (21 santri)
34. Papua (58 santri)
Pada periode tes seleksi PBSB tanggal 14-17 Mei 2018 hanya akan menseleksi santri yang mendaftar di 13 perguruan tinggi mitra kecuali Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, yakni UIN Jakarta (dengan kuota penerimaan sebanyak 48 santri), UIN Bandung (25 santri), UIN Yogyakarta (40 santri), UIN Semarang (25 santri), UIN Malang (20 santri), UIN Surabaya (40 santri), UIN Makassar (10 santri), IPB Bogor (15 santri), ITS Surabaya (15 santri), UGM Yogyakarta (15 santri), Uncen Jayapura (10 santri), UPI Bandung (10 santri), UAI Jakarta (5 santri). Sedangkan tes seleksi PBSB untuk UNAIR Surabaya (dengan kuota penerimaan sebanyak 12 santri) akan dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2018 mendatang.
Tes CBT PBSB sendiri dibagi menjadi empat sessi; 1) tes bahasa Arab dan Inggris serta kepesantrenan selama 60 menit, 2) tes potensi akademik (70 menit), 3) tes kemampuan bidang studi (120 menit), materi MIPA mencakup matematika IPA, fisika, kimia, dan biologi, materi IPS mencakup matematika IPS, ekonomi, sosiologi, dan geografi, materi keagamaan mencakup fiqih, tafsir, hadits, aqidah akhlak, dan sejarah kebudayaan Islam, 4) tes tahfizh hanya bagi santri pendaftar pada UIN Malang (150 menit).
Pengumuman kelulusan periode seleksi pada 13 perguruan tinggi mitra PBSB akan diumumkan secara online pada 4 Juni 2018 mendatang. Santri yang dinyatakan lulus diharapkan segera melengkapi pemberkasan pada Kanwil Kemenag propinsi masing-masing untuk dilegalisir.
Basnang menegaskan bahwa setelah dinyatakan lulus, santri diminta menyerahkan dokumen yang telah dilegalisir serta mengikuti agenda matrikulasi sesuai jadwal yang ditetapkan perguruan tinggi mitra. “Oleh karenanya, santri diminta aktif berkoordinasi dengan narahubung Kanwil Kemenag Propinsi dan perguruan tinggi mitra untuk mengetahui jadwal matrikulasi serta jadwal perkuliahan,” tutup Basnang.
PBSB merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah melalui Kementerian Agama untuk memperluas akses bagi santri berprestasi untuk dapat kuliah di sejumlah perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Seperti ditegaskan oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ahmad Zayadi, “Melalui pemberian kesempatan beasiswa S1 ini, kami berharap seluruh propinsi dapat terwakili oleh para santrinya. Hal ini didasari pada semangat afirmasi perluasan akses yang dibangun dalam program beasiswa yang bergengsi ini,” tutur Zayadi di Jakarta, Senin (14/05).
Lebih lanjut Zayadi menjelaskan bahwa para alumni PBSB ini nantinya akan menjadi generasi tangguh dan tonggak keberlanjutan pesantren di propinsi asal mereka. Mereka yang sebagai santri generasi milenial kelak akan mengembangkan potensi pesantren asal mereka dengan berbekal pada pemahaman dan penguasaan terhadap aspek ilmu agama (tafaqquh fiddin) serta penentuan maslahat kemanusiaan (tafaqquh fii masholihil kholqi) di masa depan. Sehingga para alumni PBSB akan lebih responsif dan mampu mentransformasikan keberagamaan dan kemanusiaannya sebagai bentuk solusi terhadap persoalan-persoalan dalam konteks kekinian, harap Zayadi. (*)