MEGAPOLITAN

Amin Rais Sebut Ada Tokoh di Kubu Prabowo-Sandi Bimbang dan Cari Aman, Singgung SBY?

Infoasatu.com, Makassar – Sebelumnya, melalui video yang diunggahnya, Amien Rais menyindir tokoh yang tiba-tiba saja meragu terhadap hasil pemilu 2019. Senior PAN ini menyebut sosok seperti itu tidak layak diikuti. Namun, Amien tidak menyebut siapa tokoh yang disinggungnya.

“Saudara-saudaraku yang saya cintai, pada saat-saat seperti ini memang selalu muncul tokoh yang jadi gagap, ragu-ragu. Jadi serba bimbang, ragu, nggak ikut ke mana-mana. Jadi safety player. Jangan ikuti orang seperti itu,” kata Amien lewat akun Instagram miliknya, @amienraisofficial.

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat (PD) Amir Syamsuddin memberikan tanggapan akan hal itu. Ia menyesalkan pernyataan Amien Rais yang bersifat menyindir. Menurutnya, pernyataan itu terdensius dan cenderung menghasut.

“Saya menyesalkan kalau seorang Amien Rais mengeluarkan pernyataan itu, apalagi tendensius dan menghasut,” kata Amir, Sabtu (20/4/2019).

Ia menyebut, seharusnya Amien Rais bisa meredam panasnya situasi politik dalam negeri saat ini. Apalagi Amien dikenal sebagai tokoh reformasi Indonesia.

“Amien Rais sebagai tokoh bangsa harusnya menenangkan situasi genting. Harusnya dia berada di posisi menenangkan, bukan membakar. Apa artinya menjadi tokoh bangsa kalau membakar dan menghasut seperti itu?” ujarnya.

Amir juga mengingatkan agar seluruh elemen bangsa menghormati apapun hasil pemilu 2019. Meski PD ada di barisan Prabowo-Sandi, ia menegaskan akan menghormati siapa pun presiden-wapres pilihan rakyat.

“Kita berpegang kepada konstitusi. Kita punya UU. Kami memang bersama-sama dengan 02, tapi manakala rakyat sudah menentukan pilihannya, wajib kepada kita semua menghormati pilihan itu. Tidak bisa kita tawar-menawar,” ucapnya.

“Kan sudah diatur bagaimana pemilu ini, institusi mana yang ditentukan untuk menyelenggarakan. Kita harus berprasangka baik terhadap institusi tersebut, kecuali kita punya bukti. Tidak boleh kita memanaskan situasi yang cenderung menghasut dan merusak ketertiban negara,” imbuhnya.

Baca Juga :  Mantan Ketua PB PMII Jadi Staf Khusus Jokowi, Gajinya Rp 51 Juta per Bulan
Facebook Comments