Ayah-Anak di Jeneponto Dikeroyok Massa Gara-gara Kuda, Anak Tewas Dibacok
Infoasatu.com, Makassar – Seorang ayah dan anak warga Desa Baraya, Jeneponto, Sulsel, dikeroyok massa dari Kampung Batu-batua. Mantari Dg Nuntung (60) dan Ambo (30) dikeroyok lantaran membacok salah seorang warga Batu-batua yang dituduh mencuri kuda. Hal itu akhirnya membuat warga Kampung Batu-batua marah.
Kejadian tersebut berawal saat Rani warga Kampung Batu-batua mencari kudanya ke ladang, Senin (4/11), yang disitu juga bercampur dengan kuda milik Dg Nuntung dan Ambo. Ayah dan ini kemudian menuduh Rani berupaya mencuri salah satu kudanya.
“Semuanya punya kuda, tiga-tiganya. Si Rani masuk ke ladangnya, dituduh mencuri kuda. Padahal dia mencari kudanya,” terang Kasat Reskrim Polres Jeneponto AKP Boby Rachman, Selasa (5/11/2019).
Persoalan ini dibawa ke rumah kepala dusun Batu-batua, Desa Datara, Kecamatan Bontoramba. Tapi sebelum sampai ke rumah kepala dusun, ayah-anak ini diduga melakukan penyerangan ke Rani yang dituduh mencuri kuda.
“Sebelum ke rumah dusun, diparangi Rani,” ungkap Boby.
Di rumah kepala dusun, tiba-tiba massa dari Kampung Batu-batua datang dan menganiaya ayah dan anak yang sebelumnya cekcok dengan Rani si tertuduh pencuri kuda. Akibatnya, Ambo meninggal dunia dan Dg Nuntung harus dirawat di rumah sakit, usai dikeroyok massa.
“Ada lempar batu, sama ada luka bacok pada korban yang meninggal (Ambo). Bapaknya (Mantari) itu dirawat,” jelas Boby.
Polisi masih mengidentifikasi pelaku pengeroyokan terhadap ayah dan anak ini. Selain itu, polisi gabungan dari Polsek Tamalatea dan Polres Jeneponto masih berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian.