Categories: Kriminal

Bejat! Pria di Banyuwangi Setubuhi Putri Teman Pesta Mirasnya

Infoasatu.com, Banyuwangi – Seorang ayah di Banyuwangi melaporkan teman pesta mirasnya ke polisi. Hal itu lantaran sang teman telah empat kali menyetubuhi putrinya yang masih di bawah umur.

Kasus tersebut terungkap setelah ayah korban melaporkan perbuatan tersangka AG (50). Ia merupakan warga Kecamatan Bangorejo, yang merupakan tetangga dan teman minum miras ayah korban.

“Pelaku merupakan teman ayah korban. Perbuatan pelaku dilakukan pada Bulan Maret hingga April. Setiap diajak minum miras selalu melakukan perbuatan itu,” kata Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin.

Saat pesta miras, AG menyelinap dan masuk ke rumah korban. Pada saat itu korban sedang menonton tv. Sementara ayah korban sedang asyik minum-minuman keras bersama teman-temannya yang lain.

“Setelah itu AG menarik tangan korban kemudian mendorong badan korban ke tempat tidur. Korban menolak dan memberontak namun AG membuka celana dan celana korban dengan secara paksa,” ungkapnya.

“Selanjutnya AG menyetubuhi korban, setelah menyetubuhi korban, AG mengatakan kepada korban ‘ngko lek awakmu gelem hubungan karo aku maneh tak keki duwik'” ujar Arman menirukan pengakuan korban.

Aksi bejat itu diulang hingga empat kali. Bahkan pada aksi yang ketiga, korban sempat dicekoki miras sebelum disetubuhi.

“Dilakukan sebanyak 4 kali,” tambahnya.

Namun AG tidak mengakui semuanya. Meski demikian, ia tetap ditahan karena polisi sudah memiliki cukup bukti.

“Pelaku hingga saat ini belum mengakui perbuatannya. Kami dari pihak kepolisian memiliki bukti-bukti lengkap di persidangan nanti. Tersangka kami tahan,” terangnya.

Bahkan, tersangka juga mengaku tidak ingat apa-apa, setelah mabuk minuman keras saat pesta di rumah korban.

“Ada alasan lagi dia tidak ingat apa-apa karena kondisi mabuk. Tapi apa yang sudah dilakukan terhadap anak temannya dilakukan selama 4 kali,” lanjut Arman.

Pelaku sudah diamankan dan dijerat dengan Pasal 81 ayat (1) Jo Pasal 76D atau 81 ayat (2) UU RI Nomor 17 Tahun 2016, tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016, tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002, tentang perlindungan anak menjadi undang-undang, dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara.

Facebook Comments
Alifah Muchdar

Leave a Comment

Recent Posts

Program Bantuan Keuangan Khusus untuk Desa Rp 200 Juta yang Dicanangkan Cagub Sulsel

Infoasatu.com,Makassar--Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa (Apdesi) Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sri Rahayu Usmi merespon baik program…

2 hari ago

Debat Pilwalkot Mengusung Tema Peningkatan Kesejahteraan Pelayanan Inklusi dalam Bingkai NKRI

Infoasatu.com,Makassar--Debat perdana calon walikota dan wakil walikota Makassar akan dilaksanakan pada Sabtu 26 Oktober besok.…

2 hari ago

Puluhan Ribuan Komunitas dan Loyalitas INIMI DIA Memasang Banner dan Spanduk

Infoasatu.com,Makassar--Alat Peraga Kampanye (APK) Nomor urut 3 Paslon Walikota, Indira Yusuf Ismail – Wakil Wali…

2 hari ago

Pjs Wali Kota Makassar Ingatkan Netralitas ASN

Infoasatu.com,Makassar--Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis menyampaikan himbauan di Masjid Nurul Ittihad terkait Netralitas…

2 hari ago

PWNU Sulsel Temui Pjs Wali Kota Makassar

Infoasatu.com,Makassar--Pejabat Sementara (Pjs.) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, menerima audiensi dari Panitia Pelaksana Musyawarah…

2 hari ago

Silaturahmi ke Kecamatan Biringkanayya, Pjs Wali Kota Tekankan Kelancaran Pelayanan Publik

Infoasatu.com,Makassar--Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, melakukan kunjungan kerja di Kantor Kecamatan…

2 hari ago