Categories: POLITIK

Bersikukuh Mengklaim Kemenangan, Direktur SMRC Anggap Prabowo Tengah Bersiasat

Infoasatu.com, Makassar – Pasangan Calon (Paslon) 02, seringkali melakukan deklarasi kemenangan sebelum keluarnya perhitungan resmi (real count) dari KPU. Sampai saat ini, Prabowo Subianto terhitung sudah empat kali mengklaim kemenangan dirinya bersama Sandiaga Uno pada pilpres 2019.

Menanggapi hal itu, Direktur SMRC (Saiful Mujani Research Center), Sirojudin Abbas, menganggap dibalik gelagat yang terus bersikukuh mengklaim kemenangan, sebetulnya Prabowo tengah bersiasat. Menurutnya, Prabowo sudah mengakui kemenangan Jokowi-Ma’ruf namun, ada siasat yang tengah dimainkan.

“Secara substansi, Prabowo sudah menerima kekalahan. Mereka pun rasional dan paham yang mereka lakukan saat ini tidak akan bisa mengubah keadaan,” ujarnya.

Sirojudin menduga, Prabowo berupaya mencari jalan keluar agar pengeluaran yang ia keluarkan selama pilpres 2019 dapat tertutupi. Langkah yang ditempuh yakni menaikkan daya tawar di mata lawan. Misalnya, dengan cara mengklaim kemenangan berkali-kali, dan juga termasuk menggerakkan massa atau people power.

Menurutnya, hal itu membuat Prabowo tetap mendapat respek dari pemenang. Selama itu, Prabowo dan orang dekatnya bernegosiasi dengan pemenang sebelum real count KPU selesai pada 22 Mei mendatang.

“Prabowo dan Sandi pasti menghabiskan biaya cukup besar untuk berkompetisi di pilpres. Tentu mereka tidak ingin yang terjadi seperti ‘the winner takes all’. Meskipun kalah, mereka tetap memiliki basis pendukung cukup besar,” ucapnya.

“Maka tidak berlebihan jika pemenang bisa membantu mereka melakukan cost recovery, sehingga mereka tidak terlalu rugi baik secara finansial maupun sosial,” lanjutnya.

Ia juga yakin, Prabowo dan Sandi ingin lekas mendapat konsesi dengan pihak pemenang. Menurut Sirojudin, daya tawar mereka akan semakin menurun ketika real count KPU makin memperlihatkan keunggulan Jokowi.

“Peluang keberhasilan gugatan di MK terlalu kecil. Oleh sebab itu, mereka tampaknya akan mengupayakan kesepakatan tercapai sebelum pengumuman hasil akhir,” katanya.

Sejak pertama kali memberikan pernyataan pers usai pemungutan suara Pilpres 2019, Prabowo sudah menyebut ada pelanggaran. Wacana people power yang diserukan kubunya belakangan ini juga menguat. Salah satu yang menyerukan yaitu politikus PAN, Eggi Sudjana, telah diperiksa polisi.

Facebook Comments
admin

Leave a Comment

Recent Posts

Indira Yusuf Ismail, Menutup Kegiatan Penataran Wasit Lisensi C dan B2 Tingkat Kota Makassar

Infoasatu.com,Makassar--Ketua Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, menutup kegiatan Penataran Wasit…

3 hari ago

Hari Libur Nasional, UPTD Puskesmas Barombong Tetap Memberikan Pelayanan

Infoasatu.com,Makassar- Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Barombong tetap memberikan pelayanan kesehatan dasar selama libur Natal…

1 minggu ago

Walikota Makassar Imbau Masyarakat Waspada Bencana Hidrometereologi

Infoasatu.com,Makassar--Usai melakukan rapat kordinasi langsung bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK),…

1 minggu ago

Danny Pomanto Imbau Masyarakat Sambut Pergantian Tahun Dirumah bersama Keluarga

Infoasatu.com,Makassar--Sebelumnya Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto mengimbau seluruh…

1 minggu ago

Dzikir dan Doa Bersama Sambut Tahun Baru 2025

Infoasatu.com,Makassar--Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Makassar…

1 minggu ago

Pemkot Pastikan Tata Kelola Informasi Berjalan Sesuai Akuntabilitas

Infoasatu.com,Makassar--Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar secara resmi telah menetapkan Daftar Informasi yang Dikecualikan (DIK) setelah menyelesaikan…

1 minggu ago