Bumi Kebermaknaan (17)
Infoasatu.com, Opini – Sesedih apa dengan kekurangan atau keterbatasan yang sering anda rasakan dalam hidup anda? Kita ikuti cerita yang dibagi oleh teman berikut ini. Ada seorang anak kecil ingin sekali menguasai olahraga bela diri, judo. Masalahnya, alat vital yang dibutuhkannya untuk olahraga tersebut, tangan, sudah tidak lengkap. Dia kehilangan tangan kirinya karena kecelakaan fatal yang dialaminya. Saat diterima oleh guru judonya dia hanya diajarkan satu jurus selama berbulan-bulan.
Suatu waktu, anak itu diikutkan pada kompetisi Judo. Pada putaran pertama, anak itu dengan mudah memenangkan pertandingan. Demikian pula pada putaran kedua. Pada putaran semi final, anak ini mulai mendapatkan tantangan tetapi dengan jurus satu-satunya yang dikuasainya dia memenangkannya dan masuk ke putaran final. Dan saat di putaran final, dia berhadapan dengan anak yang berbadan besar. Nyalinya mulai ciut, namun gurunya membisiknya bahwa sepanjang dia memaksimalkan jurusnya dia akan menang.
Dan ternyata dengan satu tangan dia berhasil menghentikan si anak dengan badan besar dan dia menjadi juara dalam kompetisi itu. Saat di perjalanan pulang, dia bertanya pada guru judonya, kenapa dia bisa juara dengan hanya satu jurus yang dikuasainya. Dengan tenang, guru judonya mengatakan: “Ada dua hal yang membuat kamu bisa juara. Pertama, kamu menguasai gerakan atau jurus paling susah dalam judo yang belum dikuasai oleh lawan-lawan kamu. Kedua, kelemahan jurus ini ada pada tangan kiri. Sementara kamu sendiri sudah tidak punya tangan kiri.”
Cerita di atas menggoreskan makna kehidupan yang sangat dalam. Kecacatan anak kecil itu justeru membantunya menjadi juara. Kelemahan yang dimilikinya dengan tidak punya tangan kiri, justeru itu yang menjadi kekuatan untuk jurus yang dipelajarinya.
Itulah, jangan pernah pesimis dengan segala kekurangan yang ditunjuk orang terhadap diri kita, karena bisa jadi kekurangan menjadi kekuatan di waktu dan tempat yang lain. Jangan meratapi sesuatu yang tampaknya kurang, karena bisa jadi itu yang menjadi kelebihan di waktu yang sangat menentukan. Ternyata setiap kekurangan yang kita miliki pasti menjadi hikmah tersendiri, termasuk kurang uang atau kantong kering. Hikmahnya, alat kontrol terbaik untuk tidak mengunjungi kerumunan tempat belanja pada masa covid.
Oleh: Hamdan Juhannis