Camat Tallo Minta Peran Semua Unsur Masyarakat Atasi Anarkisme dan Perang Kelompok

Infoasatu.com, Makassar – Camat Tallo Alamsyah Sahabuddin (Anca) hadir bersama Ketua Komisi A DPRD Kota Makassar Rahmat Taqwa Quraisy (RTQ) pada dialog publik bertajuk “Peran Media, Pemuda,TRIPIKA, dan DPRD dalam penanganan Anarkisme”.

Alamsyah mengatakan perlunya keterlibatan semua unsur masyarakat mengatasi anarkisme dan perang kelompok yang terjadi dalam satu wilayah. Sebab kecenderungan pemuda melakukan perbuatan negatif diakibatkan lemahnya kontrol atau pengawasan semua pihak, mulai dari keluarga, lingkungan RT/ RW, serta di tempat pergaulan mereka.

“Intinya adalah keterlibatan semua elemen masyarakat dalam memberi edukasi, terkhusus anak-anak muda agar senantiasa menjaga kebersamaan,” sebutnya, Munggu, (26 Juni 2022).

Selain Anca dan RTQ, hadir pula Kapolsek Tallo Kompol Badollahi, Ketua DPK KNPI Kec Tallo, dan pengurus Bakornas LAPMI PB HMI. Ada pun persertanya adalah perwakilan PJ. RT/RW Kec Tallo dan unsur media.

Lanjut Anca, kejadian-kejadian yang marak terjadi, seperti penyerangan kelompok terhadap pengantar jenazah, anarkisme pengantar jenazah itu sendiri, atau pun kejadian perang kelompok yang kerap pecah di wilayah tertentu terjadi dikarenakan kurangnya edukasi dan bimbingan yang pelaku dapatkan dari ruang-ruang keluarga serta pengawasan dari sekitar tempat tinggalnya. Justru mereka belajar dari lingkungan pergaulan sehari-hari mereka.

Sehingga Anca mengatakan jika ruang-ruang itu kembali direbut, mereka diedukasi sejak dari keluarga, kemudian di lingkungan ia bergaul, dan diajak atau dibuatkan tempat penyaluran bakat dan minat, maka akan sangat efektif meminimalisir anarkisme yang melibatkan para pemuda ini.

“Selain dari itu saya juga mengajak seluruh masyarakat termasuk para anak muda untuk berperan penting dalam sukses pelaksanaan program pemerintah kota Makassar di Kec Tallo,” pungkas Anca.

Salah satu program unggulan pemerintah, Lorong Wisata (Longwis) adalah manivestasi dari public engagrmen yang dicanangkan pemerintah kota Makassar. Sehingga, tambah Anca, anak muda dan masyarakat umum bisa mengambil peran untuk terlibat di dalamnya.

Sehingga dengan disubukkannya anak-anak muda dalam kegiatan produktif, mereka tidak punya lagi waktu terlibat dalam hal-hal anarkisme dan perbuatan kriminal lainnya. (*)