Categories: KecamatanPemerintahan

Cara Camat Ujung Tanah Berdayakan Lorong Wisata Jadi Pusat Jajanan Kuliner Hasil Laut

Infoasatu.com,Makassar–Menyambut HUT ke 415 Makassar, Tribun Timur berkesempatan mengundang seluruh camat untuk membagikan kisahnya dalam memimpin dan menjalankan program kerja mereka.

Camat Ujung Tanah, Ibrahim Chaidir Said menjelaskan caranya mengembangkan Lorong Wisata (Longwis) yang ia bina.

Ibrahim memulai dari menjelaskan batasan wilayah Kecamatan Ujung Tanah.

Dirinya menambahkan, luas wilayah Kecamatan Ujung Tanah terdiri dari 5 Km persegi.

Ditambah sembilan kelurahan yang dinaungi menambah Kecamatan Ujung Tanah menjadi wilayah yang memiliki kepadatan penduduk yang banyak di Makassar.

“Jadi kecamatan Ujung Tanah ini namanya “ujung” berarti paling pinggir. Paling sebelah utara dekat laut, dari dulu sudah terkenal. Apalagi ada ikon di situ namanya Pelabuhan Poetere, ini sampai ke mancanegara. Kecamatan Ujung Tanah itu sendiri memang daratannya luas. Kurang lebih 5km persegi. Jumlah kelurahannya 9. Sedangkan untuk jumlah warganya itu sekitar 34.600 orang. Jadi cukup padat,” ujarnya.

Melalui program yang dicanangkan Pemkot Makassar, Ibrahim pun mengembangkan Longwis sesuai potensi Kecamatan Ujung Tanah.

“Sesuai dengan pemerintah Pemkot Kota Makassar terkait dengan program lorong wisata (Longwis). Longwis ini banyak sekali manfaatnya untuk memberdayakan kesejahteraan masyarakat. Kemarin kita sudah merasakan inflasi, ini adalah salah satu jawabannya. Entah pak wali sudah memikirikan ini, sehingga mereka bisa mengelola potensi lorong mereka sendiri. Hampir di setiap lorong wisata kita memberdayakan hasil laut, sayur, serta obat-obatan. Kalau untuk tahun ini Longwis setiap kelurahan itu tujuh lorong. Dan syukur alhamdulillah, masyarakat lorong mereka menyambut baik,” jelasnya.

Bahkan, untuk mendukung program tersebut, Ibrahim memutuskan untuk setiap rapat yang akan diirnya lakukan semua pindah ke lokasi Longwis.

“Sebenarnya begini, program Longwis ini sudah ada di periode pertama. Ada namanya lorong garden, ada lorong KB sesuai dengan siapa yang membina. Sampai sekarang disatukan, karena semua program SKPD itu sesuai dengan Longwis. Contohnya, supaya masyarakat juga bisa berdaya, kulinernya ini sementara kita kembangkan dan carikan pasarnya. Jadi yang harus menjadi penyambung adalah SKPD. Jadi kami setiap ada rapat itu semua di lorong. Biar kalau ada cemilannya, kita bisa langsung belanja di lorong itu,” terangnya.

Dari terobosan tersebut, sambung Ibrahim, Longwis di Kecamatan Ujung Tanah perlahan bisa memberdayakan masyarakatnya.

Selain itu, pihaknya juga tak mengabaikan zaman. Semua Longwis yang terdapat di Kelurahan Ujung Tanah sudah dibekali dengan bardcode.

Sehingga, setiap warga yang datang bisa langsung melakukan scan dan melihat produk makanan serta kerajianan tangan yang diperjualbelikan.

“Jadi Longwis kita upayakan ada perpaduan antara potensi lokal kemudian kita berdayakan dengan teknologi. Makanya kalau kita masuk salah satu lorong, ada bardcord yang kami siapkan. Jadi ketika mereka scan bardcode itu akan menampilkan seluruh menu atau kerajinan yang ada. Di setiap lorong juga sudah kami pasangkan dengan wi-fi. Jadi soal digitalisasi, kami upayakan kesana,” ujarnya.

Dari situ, salah satu Longwis di kecamatan yang dipimpin Ibrahim dilirik Wali Kota Makassar, Danny Pomanto unutk dikunjungi bersama turis asing.

“Jadi kami sudah diinstruksikan semua lorong untuk percontohan. Kemudian wwaktu itu di lorong Milan. Jadi mereka masuk ke dalam lorong melihat potensi menggunakan bardcode. Jadi setiap lorong harus ada pemberiaanya. Jadi tamu itu sangat kagum, karena mereka lihat bank sampah yang kami kelola. Kemudian kami bawa lagi ke kebun yang mengelola banyak hal. Obat-obatan, sayur-mayur, dan masih banyak lagi. Kemudian dari hasil laut kita telah budidaya lobster dan ikan lele sama nila. Jadi kita mengarahkan mereka untuk melihat. Terakhir pak wali kota dan tamu mancanegara kami ajak untuk memanen hasil perkebunan kami,” pungkasnya.

“Kemudian kuliner juga tergantung dari lorong masing-masing. Kebetulan di lorong Milan, ada usaha rumahan yang produksi roti. Dan rasanya tidak kalah dengan roti yang bermerek di pasaran sana. Kalau ini kita bina, mengenai bagaimana penjualan mereka pasti mereka akan berdaya. Jadi kita wadahi semua, itu pasti tidak kalah dengan produk lain,” tambahnya.

Facebook Comments
Nurwana

Leave a Comment

Recent Posts

Danny Pomanto Jadi Kunci Peluang Kemenangan Indira di Makassar

Infoasatu.com,Makassar--Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail dan Ilham Ari…

1 hari ago

Nomor Urut 1, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto Kembali Diterpa Isu Tak Benar

Infoasatu.com,Makassar--Calon Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 1, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto kembali diterpa isu tak…

3 hari ago

Danny Pomanto Gelar Salat Subuh Berjamaah: Jaga Kota, Jaga Demokrasi

Infoasatu.com,Makassar--Moh Ramdhan Pomanto kembali aktif menjadi Wali Kota Makassar pascacuti dua bulan mengikuti kampanya Pemilihan…

3 hari ago

Indira-Ilham Menjadi Sorotan Menjelang Pilkada 2024

Infoasatu.com,Makassar--Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail dan Ilham Ari Fauzi…

3 hari ago

Pasangan INIMI Instruksikan Pencopotan APK Hingga Tengah Malam

Infoasatu.com,Makassar--Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail dan Ilham Ari…

4 hari ago

INIMI Ajak Warga Pilih Nomor Tiga untuk Masa Depan Makassar

Infoasatu.com,Makassar--Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor tiga, Indira Yusuf Ismail dan…

4 hari ago