Definitif, Camat Tamalate Gelar Rapat Koordinasi Optimalisasi Perda
Infoasatu.com, Makassar – Setelah definitif, Camat Tamalate Fahyuddin Yusuf menggelar rapat koordinasi optimalisasi Peraturan Daerah (PerDa) bersama kepala seksi Trantib Syamsul. M yang diikuti seluruh BKO Satpol PP yang ditugaskan di wilayah kecamatan Tamalate kota Makassar, Selasa (25/09/2018).
Menurut Fahyuddin, rakor ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan dan pencerahan pola tindak kepada aparat satuan polisi pamong praja.
“Mengingat pentingnya pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah agar aparat Satuan Polisi Pamong Praja dapat berperan aktif dalam pelaksanaan penegakan tersebut, dan terciptanya koordinasi yang baik dengan pihak kecamatan, demi terciptanya masyarakat yang patuh terhadap peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah,” tutur Fahyuddin.
Fahyuddin menganggap, kinerja Satuan Polisi Pamong Praja tidak pernah luput dari perhatian publik, mengingat segala aktivitasnya dengan mudah diketahui melalui pemberitaan di media sosial, cetak maupun elektronik.
“Sayangnya, image yang terbentuk di benak masyarakat atas sepak terjang aparat SatPol PP masih belum seperti yang diharapkan,” ungkap Fahyuddin.
Munculnya gambaran miring terhadap Pol PP, sebab seringnya masyarakat disuguhi aksi-aksi represif dan arogan saat menjalankan perannya dalam memelihara dan menyelenggarakan keamanan dan ketertiban umum dalam menegakkan peraturan daerah.
“Untuk seluruh anggota BKO Satpol PP kecamatan Tamalate, kita akan terus melakukan pembinaan, agar dalam melakukan tugas selalu mengedepankan sentuh hati, kehumanisan dan tidak arogan, sehingga stigma miring masyarakat dapat terbantahkan,” urainya.
Menurutnya, pendekatan sosial itu yang kita harus lakukan kedepankan, sehingga tidak ada saling dirugikan, baik pelaksana perda maupun pelanggar perda, sambungnya.
Ia juga mengingatkan, tugas Satpol PP ke depan semakin berat dan tidak mengenal waktu, sebab, saat perintah datang untuk melakukan penegakan perda, seluruh personel harus siap baik itu pagi, siang, sore, malam mau pun dinihari, apalagi, kata Fahyudin, jelang F8, seluruh wilayah harus steril. (*)