Infoasatu.com, Karawang – Seorang pria di Karawang, dibakar hidup-hidup oleh dua orang perampok. Luki Ludiana (26) diancam pelaku dengan mengacungkan korek gas menyala ke dekat tubuhnya basah kuyup usai disiram bensin. Hal itu dilakukan perampok agar Luki memberikan pin kartu ATMnya.
“Karena di bawah ancaman, korban akhirnya memberi tahu nomor pin kartu ATM miliknya,” kata Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Bimantoro Kurniawan.
Kasus ini bermula saat perempuan, Naela Astuti (26), memancing Luki ke hotel dengan modus praktik prostitusi online. Saat korban datang ke lokasi, dua teman pria Naela datang dan mengaku sebagai pacar dan sepupi Naela.
Polisi menyimpulkan, Naela dan kedua pria itu adalah komplotan perampok. Melalui ancaman, para pelaku memaksa korban menyerahkan barang berharga.
Selagi kedua pelaku melakukan ancaman kepada korban, Naela pun menunggu deretan angka nomor PIN dari mulut Luki untuk mencatatnya. Namun api dari korek terlanjur memercik dan mengenai bensin.
Api itu menjalar dengan cepat ke tubuh Luki. Dengan seketika, kepala dada dan dua tangan Luki dilahap si jago merah. Melihat korbannya terbakar, Naela kemudian bergegas pergi untuk menguras uang di rekening Luki.
Tak hanya itu, bersama Rasul Raghid (25) dan Hamdani alias Dani (24), PSK online itu menggasak uang di dompet Luki. “Ponsel korban juga diambil para pelaku,” ujar Bimantoro.
Mendengar suara ribut-ribut di salah satu kamar, seorang pekerja hotel penasaran. Ia kaget saat melihat seorang pengunjung terbakar api. Bersama seorang rekan, pekerja itu bergegas mencari bantuan. Singkat cerita, Luki dibawa ke Rumah Sakit Karya Husada Cikampek.
Sementara itu, Naela dan komplotannya asyik menguras uang dari rekening korbannya. Setelah mencuri Rp 700 ribu dari dompet Luki, Naela juga menguras habis uang di rekening Luki sebesar Rp 1.800.000. “Uangnya dibagi-bagi bertiga,” ungkap Bimantoro.
Polisi yang mendapat laporan peristiwa itu bergegas memburu pelaku. Dalam waktu kurang dari 24 jam, polisi menangkap Naela, Raghid dan Dani di tempat terpisah.
“Naela kami tangkap di rumahnya sedangkan dua Raghid dan Dani kami tangkap di salah satu hotel daerah Purwasari,” ungkap Bimantoro.
Mereka sudah lima kali beraksi di Karawang, dengan modus PSK online. Naela berperan mencari dan memancing korban. Caranya, memasang foto seksi di media sosial.
Jika ada pria tergoda, Naela akan mengajak indehoy di suatu hotel. Petualangan kriminal Naela dan rekannya tergolong rapi. Apalagi para korban tak pernah ada yang lapor polisi.
“Mungkin karena malu akan ketahuan menyewa PSK. Mungkin saja ya,” terang Bimantoro.
Yang jelas, ungkap Bimantoro tak ada satupun korban komplotan itu yang lapor polisi.
Infoasatu.com,Makassar--Ketua Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, menutup kegiatan Penataran Wasit…
Infoasatu.com,Makassar- Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Barombong tetap memberikan pelayanan kesehatan dasar selama libur Natal…
Infoasatu.com,Makassar--Usai melakukan rapat kordinasi langsung bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK),…
Infoasatu.com,Makassar--Sebelumnya Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto mengimbau seluruh…
Infoasatu.com,Makassar--Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Makassar…
Infoasatu.com,Makassar--Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar secara resmi telah menetapkan Daftar Informasi yang Dikecualikan (DIK) setelah menyelesaikan…
Leave a Comment