Categories: Pemerintahan

Di Hadapan Purna Praja, Danny Berbagi Pengalaman Sukses Memimpin Birokrasi

Infoasatu.com, Makassar – Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto kembali didaulat menjadi narasumber pada Silaturahmi Nasional (Silatnas) dan Temu Alumni Purna Praja Angkatan 12 Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), di Hotel Grand Claro, Sabtu (16/2).

Kegiatan ini bertajuk ‘membangun birokrat handal dalam menyongsong era industri 4.0.’

Di hadapan para birokarat ini, Danny pun terlihat mengungkap semua rahasia di balik kesuksesannya memimpin kota Makassar hingga dianugerahi 152 penghargaan bergengsi nasional hingga internasional.

“Menjadi birokrat tidaklah gampang, karena itu amanah yang luar biasa,” ungkap pemilik 450 karya dengan setifikasi arsitek tertinggi (A) in.

Danny mulai menjelaskan ketika awal memimpin Makassar, meski dirinya berlatar belakang dosen dan arsitek, namun hal berbeda ditemui saat menjadi wali kota. Tidak memiliki pengalaman politik dan pemerintahan membuatnya kembali menjadi nol alias tidak tahu apa-apa.

Hingga akhirnya ditemukanlah pertanyaan pamungkas “apa itu pemimpin dalam birokrasi?” Hingga lahirlah satu jawaban yakni tanggung jawab. “Karena saya konsultan saya mengelola apa itu tanggung jawab.

“Kenapa bukan tanggung tanya? Artinya pemimpin hadir untuk menjawab. Apa yang mau dijawab? Pertanyaan seperti apa? Dari mana asal pertanyaan itu? Bagaimana kita tahu itu pertanyaan? Maka kita harus mendengarkan orang. kita harus mendengarkan kritikan,” pungkas Wali Kota yang berhasil membawa Makassar meraih peringkat pertama nasional Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), mengalahkan Bandung dan Surabaya.


BACA JUGA:

Danny Akan Sambangi Tokoh Masyarakat se Makassar Pamit Akhiri Masa Jabatannya

PD Parkir Serahkan CSR Bantu Perbaikan Posyandu Bintang Lima Makassar


Lanjutnya, sebagai langskah awal dirinya melakukan pendekatan sosial, mendengarkan suara rakyat dan suara-suara yang lain. Karena ini birokrat, jabatan politik, maka semua harus didengarkan.

“Saat saya sadar pemimpin adalah tanggung jawab dan menjawab pertanyaan kita harus mendengarkan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan lahir dari mulut, ada dari mata, dan ada juga dilihat dalam hati. Menjadi pemimpin yang baik harus mampu menjawab sebelum orang menyampaikan pertanyaan itu,” beber Danny Pomanto.

Hal pertama, Danny meminta agar dicarikan titik apa yang paling sulit di kota ini. Itu yang pertama ingin dijawabnya, dengan melakukan research. hasilnya adalah orang miskin yang sakit.

Untuk mempercepat jawaban itu Danny berkir perlu sebuah sistem dan sebuah research yang melibatkan banyak orang (public engagement) serta pikiran banyak orang.

“Lahirlah inovasi-inovasi, saya tugaskan semua SKPD cari gara-gara. Cari isu yang paling dominan, cari persoalan di SKPD masing-masing. Bagaimana menemukan dua isu besar, libatkan lima pihak (pentaheliks). Libatkan akdemisi, privat sektor, masyarakat, LSM, Pemerintah, kita cari dan berdiskusi,” pungkasnya.

Inilah ilmu menemukan masalah, melakukan koloborasi, hingga ditemukanlah solusi. Namun, solusi saja tidaklah cukup. Ia harus disederhanakan karena program akan dikembalikan ke masyarakat yang dikemas dalam bentuk inovasi.

Lahirlah macam-macam istilah di Makassar. Ada inovasi kebersihan, Makassar Tidak Rantasa (MTR) dan Lisa. Ada pula Longset, Longgar, Bulo, dan Kanrerong. “Semua branding inovasi kita pakai semangat daerah, karena untuk masyarakat bukan untuk gagah-gagahan. Harus kelihatan Makassarnya,” tutur Danny.

Seperti home care (dottrota), Truk Angkutan Sampah Kita (Tangkasaki), hingga ditemukan 100 inovasi. Belum cukup sampai di situ, dibuat sistim yang menterpadukan inovasi ini, maka dilibatkanlah aplikator membuatkan aplikasi. “Nuansa Lokal kita angkat ke tingkat global maka inovasi ini ditransfer menjadi Sombere and Smart City. Karena ini pula saya diundang di seluruh dunia gara-gara hanya untuk menjelaskan apa itu Sombere and Smar City<” kuncinya.

Hadir pula dalam kegiatan ini, salah satu Alumni yang kini sebagai Bupati Bantaeng, Dr. H. Ilhamsyah Asikin dan Dekan Fakultas Ilmu Politik Pemerintahan dalam Negeri Mohadam Labola. (*)

Facebook Comments
Idris Muhammad

referensi cerdas

Leave a Comment

Recent Posts

Program Bantuan Keuangan Khusus untuk Desa Rp 200 Juta yang Dicanangkan Cagub Sulsel

Infoasatu.com,Makassar--Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa (Apdesi) Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sri Rahayu Usmi merespon baik program…

2 hari ago

Debat Pilwalkot Mengusung Tema Peningkatan Kesejahteraan Pelayanan Inklusi dalam Bingkai NKRI

Infoasatu.com,Makassar--Debat perdana calon walikota dan wakil walikota Makassar akan dilaksanakan pada Sabtu 26 Oktober besok.…

2 hari ago

Puluhan Ribuan Komunitas dan Loyalitas INIMI DIA Memasang Banner dan Spanduk

Infoasatu.com,Makassar--Alat Peraga Kampanye (APK) Nomor urut 3 Paslon Walikota, Indira Yusuf Ismail – Wakil Wali…

2 hari ago

Pjs Wali Kota Makassar Ingatkan Netralitas ASN

Infoasatu.com,Makassar--Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis menyampaikan himbauan di Masjid Nurul Ittihad terkait Netralitas…

2 hari ago

PWNU Sulsel Temui Pjs Wali Kota Makassar

Infoasatu.com,Makassar--Pejabat Sementara (Pjs.) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, menerima audiensi dari Panitia Pelaksana Musyawarah…

2 hari ago

Silaturahmi ke Kecamatan Biringkanayya, Pjs Wali Kota Tekankan Kelancaran Pelayanan Publik

Infoasatu.com,Makassar--Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, melakukan kunjungan kerja di Kantor Kecamatan…

2 hari ago