Infoasatu.com, Situbondo – Makam wanita bernama Su’ada (49) di TPU Dusun Kandang Desa Olean, terpaksa dibongkar. Wanita tersebut sebelumnya hilang dan ditemukan tewas saat mengikuti pengajian di Situbondo.
Pihak keluarga meminta mayat korban yang sudah 17 hari dimakamkan itu dilakukan autopsi. Mereka curiga kematian Su’ada tidak wajar.
“Pembongkaran ini karena kami ingin memastikan. Polisi waktu itu bilang tidak ada penganiayaan dan pembunuhan. Tapi kami melihat ada yang tidak wajar, karena ada luka-luka,” kata suami korban, Tolak (52) di rumahnya di Dusun Kandang, Desa Olean, Sabtu (5/9/2020).
Dia merinci sejumlah luka yang ditemukan di jasad istrinya yang mayatnya ditemukan di areal persawahan Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, pada Rabu (19/8) lalu. Antara lain, ada memar di wajah, mata keluar darah, ada pembekuan darah di bagian dahi, serta bagian hidung berbusa. Bahkan, di bagian punggung juga ada darah.
“Saya memang tidak melihat langsung lukanya yang di punggung. Tapi sampai selesai dimandikan, darah itu masih terus keluar,” tuturnya.
Pihak keluarga makin curiga, karena ada pengakuan bahwa seorang tetangganya membawa korban dari tempat pengajian ke lokasi persawahan sebelum korban ditemukan tewas. Karena itu, pihak keluarga sepakat untuk meminta polisi melakukan penyelidikan lebih detail terkait kematian korban. Termasuk dengan membongkar makam Su’ada untuk kepentingan otopsi jasad korban.
“Waktu ke pengajian istri saya sehat, tidak sakit. Dia sempat pamit mau ke toilet. Saya sempat antar, tapi dia bilang berani sendirian,” jelas Tolak.
Pembongkaran makam Su’ada menyita perhatian. Banyak warga berdatangan ingin melihat. Polisi pun mengamankan sekitar lokasi makam korban, dengan mamasang garis polisi. Puluhan personel kepolisian ikut disiagakan. Pelaksanaan otopsi ini melibatkan personel Inafis Polres bersama tim forensik dan tim medis RSUD dr Abdoer Rahem.
“Kegiatan otopsi ini atas permintaan keluarga. Biar perkara ini jadi terang, penyebab kematian korban jadi jelas,” tandas Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Agus Widodo di lokasi.
Menurut Agus, temuan awal secara fisik memang tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Namun, seiring waktu pihak keluarga ternyata belum yakin dengan penyebab kematian korban, yang diduga karena sakit. Sehingga mereka meminta perlu dilakukannya autopsi jasad korban ini.
“Untuk hasilnya itu nanti. Kami sendiri harus menunggu hasil dari forensik dari tim medis RSUD Situbondo,” papar Agus Widodo.
Sebelumnya, seorang wanita di Situbondo yang sempat hilang saat ikut pengajian ditemukan tewas di areal persawahan. Mayat Su’ada (49), didapati warga tergeletak di pematang sawah Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, Rabu (19/8/2020).
Infoasatu.com,Makassar--Calon Wali Kota (Cawalkot) Makassar, Indira Yusuf Ismail, mengajak warga Kota Makassar untuk menjadi pemilih…
Infoasatu.com,Makassar--Calon Wali Kota Makassar nomor urut 3, Indira Yusuf Ismail, bersama Komunitas #maRIKi Maju Bersama,…
Infoasatu.com,Makassar--Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis menghadiri Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun…
Infoasatu.com,Makassar--Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, meninjau langsung pelaksanaan program Sabtu Bersih…
Infoasatu.com,Makassar--Calon Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, melakukan silaturahmi dengan pengurus Cabang Muhammadiyah Kota Makassar,…
Infoasatu.com,Makassar--Paslon nomor urut tiga (3) walikota Makassar, Indira-Ilham ( INIMI) dan Paslon Gubernur urut satu…
Leave a Comment