MakassarPemerintahan

Dinkes Sebut Makassar Tak Masuk Kategori KLB DBD, Ini Data RSUD Kota Makassar

Infoasatu.com, Makassar – Kota Makassar saat ini tidak masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal ini ditegaskan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin.

Naisyah mengaku, suatu daerah masuk dalam kategori KLB apabila terjadi peningkatan kasus dua kali lipat. Sementara saat ini Makassar tidak terjadi peningkatan kasus.

Bahkan kata Naisyah, masyarakat Makassar saat ini sudah semakin sadar akan pencegahan DBD. Semakin berkurangnya masyarakat yang membuang sampah sembarangan serta sadarnya akan bahaya genangan air yang menyebabkan cepat berkembangnya jentik nyamuk, membuat masyarakat yang terkena DBD tak terjadi peningkatan.

“Orang Makassar sekarang lebih sadar, kalau demam langsung pergi berobat. Mau positif atau tidak yang penting cepat ditangani supaya tdk terjadi kematian. Karena yang kita cegah sekarang, jangan ada yang meninggal akibat DBD,” kata Naisyah, Sabtu (2/2/2019).

Berbagai upaya juga telah dilakukan Dinas Kesehatan Kota Makassar untuk mencegah penyebaran DBD semakin meluas. Mulai dari puskesmas keliling yang berkeliling di masing-masing wilayahnya hingga mengantisipasi pelayanan obat-obatan.

“Misalnya puskesmas rawat inap dilengkapi cairan yang harus stanby. Obat-obatan yang juga harus standby, bagian bubuk abate harus tersedia di posyandu. Juga yang paling penting adalah meningkatkan informasi kesadaran masyarakat. Begitu demam cepat periksa,” tegas Naisyah.

Sementara itu, data dari RSUD Daya terhitung Januari 2019, jumlah pasien DBD yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daya (RSUD) Kota Makassar sebanyak 5 pasien. Jumlah ini, tentu sudah berkurang dari 7 pasien sebelumnya.

Hal ini imbas terhadap curah hujan di Sulsel khususnya Makassar yang tinggi dan dampak bencana banjir yang terjadi beberapa minggu yang lalu. Kemungkinan pasien DBD bisa saja bertambah jika curah hujan yang tidak dapat menentu dan kebersihan penampungan air tidak dibersihkan, yang menyebabkan jentik nyamuk bertelur.

Baca Juga :  Dinkes Makassar: 15.000 Pedagang Akan Divaksinasi Covid-19

Menurut Humas RSUD Daya Makassar, Wisnu, jumlah pasien DBD di RSUD Daya sebanyak 5 orang, pasien tersebut telah dirawat inap di rumah sakit sejak beberapa minggu yang lalu. Namun jumlah ini sedikit menurun jika dibanding pada 2018 lalu.

“Kemarin saya sudah rilis yang tahun lalu, kalau tahun lalu di bulan januari itu pasien DBD kita sebanyak 7 orang, jika sekarang (januari 2019) itu sebanyak 5 orang pasien. Sedikit jauh berbeda dibanding sebelumnya,” ungkapnya, Jumat (1/2).

Sebelumnya Rumah Sakit Umum Daya (RSUD) Kota Makassar pada Januari-Desember 2018 telah merawat sebanyak 98 orang pasien, dibanding tahun-tahun sebelumnya sebesar 52 pasien demam berdarah dengue (DBD). Pasien tersebut terdiri dari golongan usia balita hingga dewasa.

Menurut jumlah pasien DBD yang berada di rumah sakit daya selama tahun 2018 cukup banyak. Jumlah dari RSUD Kota Makassar untuk pasien usia dewasa yang dirawat di ruang interna telah mencapai 63 pasien selama bulan Januari-Dsember.

“Jumlah januari 2019 ini turun, mungkin disebabkan sudah ditangani yang lain di puskesmas. Kalau data kami jumlah pasien DBD Rawat Inap dari bulan Jan-Des 2018 sebanyak 93 orng, Rawat Jalan dari bulan Jan-Des 2018 sebanyak 5 orang. Kalau sekarang kami belum tahu sisa berapa,” ungkapnya saat di temui di RS Daya.

Lanjutnya bahwa pasien anak-anak usia 3-14 tahun yang dirawat di ruang perawatan anak sebanyak 31 pasien selama Januari ini. Sedangkan januari 2019 pasien DBD dengan usia anak-anak dan dewasa. “Ini data kami januari-desember jadi kemungkinan akan berkurang atau bertambah itu ada,” tutupnya.

Facebook Comments