Dinsos Gencarkan Razia di 9 Titik Rawan
Infoasatu.com,Makassar--Dinas Sosial (Dinsos) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal memasifkan razia anak jalanan, gelandangan dan pengemis (anjal dan gepeng) hingga badut yang kemunculannya makin marak. Dinsos akan fokus melakukan patroli di 9 titik rawan.
“Iya (razia) untuk mengantisipasi semakin maraknya (pengamen). Selain penertiban, kita juga sosialisasi terus ke masyarakat untuk tidak memberikan mereka uang,” ujar Plt Kepala Dinsos Makassar, Armin Paera
Armin mengatakan, pihaknya telah membangun posko pengawasan yang tersebar di 9 titik. Posko itu didirikan berdasarkan titik rawan kemunculan anjal dan gepeng.
“Untuk titik rawan berdasarkan posko yang dibuat di 9 titik itu. Jadi ada 9 posko, kita melibatkan di posko itu, ada 3 staf kecamatan untuk mem-backup kita di lapangan,” sebutnya.
Sejak posko itu didirikan, pihaknya memasifkan patroli di lapangan. Dalam bulan ini saja, Armin mengaku personel gabungan sudah melakukan 7 kali penertiban.
“Iya hari Jumat kemarin, cuma poskoknya dalam bulan ini 7 kali kita laksanakan. Nanti Selasa lagi kita laksanakan,” imbuh Armin.
Menurut Armin, anjal, gepeng, hingga badut jalanan kebanyakan berasal dari luar Kota Makassar. Mereka masuk ke Makassar dengan maksud mencari nafkah di jalanan.
“Kemarin kita sempat razia, sudah 2 hari ke belakang ini hari Jumat dan Kamis ada manusia silver. Setelah kita lakukan pengecekan administrasi kependudukannya, ternyata mereka orang Lampung, bukan dari Makassar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Armin mengungkap ternyata manusia silver ini sudah tertangkap kedua kalinya. Sehingga pihaknya bertindak tegas dengan memulangkan ke daerah asalnya.
“Kemarin itu sudah 2 kali kita tertibkan, sudah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi kegiatannya, tapi dia melanggar. Dia lakukan lagi sehingga kita berkoordinasi dengan dinas sosial provinsi untuk melakukan pemulangan kepada manusia silver,” katanya.