Ditembak Karena Melawan, Dua Komplotan Pembobol Rumah Dosen di Makassar Ditangkap Polisi
Infoasatu.com, Makassar – Dua pria yang menjadi kawanan perampok sadis di Makassar diamankan polisi. Kedua pelaku yang bernama Andang (26) dan Boty (30) membobol rumah dosen dan menodong korbannya dengan pisau. Keduanya ditembak polisi karena melawan saat ditangkap.
“Dia berusaha melarikan diri hingga diberikan tembakan peringatan tapi tidak diindahkan, maka anggota melakukan tindakan tegas dan terukur kemudian langsung membawa keduanya ke RS Bhayangkara untuk melakukan perawatan,” terang Kasubnit 2 Jatanras Polrestabes Makassar, Ipda Nasrullah, Kamis (18/2/2021).
Kedua pelaku dibekuk oleh tim Jatanras Polrestabes Makassar, di daerah Kota Parepare, Sulsel, setelah melarikan diri usai melakukan aksinya. Anggota yang mendapatkan informasi dan mengetahui keberadaan pelaku langsung melakukan penggerebekan di dua rumah tersebut.
Berdasarkan keterangan, kedua pelaku memiliki peran berbeda-beda. Satu pelaku bertugas merusak pintu lalu mengancam korban, sedangkan lainnya bertugas menggasak harta di dalam rumah.
“Dapat kami jelaskan bahwa dengan adanya laporan korban seorang dosen di Jalan Sermani, serta adanya perampokan yang dilakukan oleh dua orang tersangka dengan modus mendobrak pintu kemudian mengancam korban dengan senjata tajam, yang satu mengancam yang satunya lagi mengambil barang-barang berharga berupa emas, uang, laptop, HP dan alat elektronik lain,” jelas Nasrullah.
Dari catatan kepolisian, keduanya merupakan pelaku kambuhan yang kembali beraksi. Mereka bahkan telah keluar-masuk lembaga pemasyarakatan (LP) dan melakukan kejahatan serupa di beberapa kabupaten di Sulsel.
“Interogasi pernah ditahan di Parepare dengan jumlah 43 LP, ditahan di rutan selama 7 tahun, kemudian pernah juga di Bulukumba dengan kasus yang sama kasus perampokan, modus perampokan di Kabupaten Maros juga, sementara kami kembangkan yang dijalani di Maros dan Gowa,” tutur Nasrullah.
Selain membekuk pelaku, polisi berhasil menyita barang bukti hasil curian keduanya. Beberapa senjata tajam dan harta korban yang telah digasaknya berhasil diamankan polisi dari rumah para pelaku.
“Barang bukti yang disita alat-alat yang digunakan untuk melakukan aksinya berupa linggis, obeng, badik beberapa pucuk dan laptop, HP, emas, ATM, dan televisi,” tutup Nasrullah.