Categories: EDUKASIKampus

Dosen FKM UMI Edukasi Siswa SMAN 13 Pucak Maros Tentang Dampak Pernikahan Usia Anak

Infoasatu.com, Maros – Dosen FKM UMI Nurul Ulfah mengambil peran yang strategis dalam mengurangi dampak kesehatan kawin anak di Kabupaten Maros melalui kegiatan pengabdian masyarakat.

Kegiatan ini dikemas melalui pelatihan peer educator bagi siswa SMAN 13 Pucak Kab. Maros yang diharapkan dapat memfasilitasi para siswa yang dilatih menjadi role model perubahan perilaku agar terhindar dari praktik kawin di usia anak.

10 orang siswa yang mengikuti pelatihan ini dibekali materi tentang dampak kesehatan kawin di usia anak serta skill komunikasi untuk mentransfer pengetahuan tentang dampak kawin usia anak melalui diskusi dan role play. Siswa siswi mengikuti kegiatan dengan antusias didampingi oleh pembina PIK (Pusat Informasi dan Konseling) siswa serta dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah SMAN 13 Pucak Maros.

Kawin di usia anak menimbulkan persoalan yang kompleks. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kawin di usia anak menyebabkan masalah di sektor ekonomi, sosial, psikologi dan kesehatan.

“Di sektor kesehatan, tingginya kasus kawin usia anak berkolerasi dengan tingginya angka kematian ibu, kematian bayi dan meningkatnya angka stuntin,” Kata Nurul Ulfah yang juga Ketua Fatayat NU Sulsel, Maros, (3/11/2022).

Berbagai penyebab kawin di usia anak seperti tekanan orang tua untuk mendapatkan cucu atau menantu, adanya desakan masyarakat sekitar, mengikuti teman yang sudah menikah, hubungan yang tidak mendapatkan restu orang tua, keinginan kuat dari anak sendiri untuk menikah serta perilaku berisiko di antaranya perilaku berpacaran yang berisiko menjadi pemicu tingginya angka kawin usia anak di Maros.

Pelatihan ini difollow up dengan mengimplementasikan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang telah dibuat oleh peserta. Salah satunya adalah dengan membentuk tim kecil untuk secara rutin sekali dalam dua minggu masuk ke kelas-kelas untuk mengedukasi teman sebayanya tentang dampak kesehatan kawin anak dan strategi untuk mencegah hal tersebut terjadi khususnya bagi siswa SMAN 13 Pucak Kab. Maros.

“Semoga kegiatan ini bisa menjadi instrument untuk mengendalikan semakin maraknya kawin di usia anak di Kab. Maros,” kunci Ulfah.

Dosen FKM UMI Edukasi Siswa SMAN 13 Pucak Maros Tentang Dampak Pernikahan Usia Anak

Infoasatu.com, Maros – Dosen FKM UMI Nurul Ulfah mengambil peran yang strategis dalam mengurangi dampak kesehatan kawin anak di Kabupaten Maros melalui kegiatan pengabdian masyarakat.

Kegiatan ini dikemas melalui pelatihan peer educator bagi siswa SMAN 13 Pucak Kab. Maros yang diharapkan dapat memfasilitasi para siswa yang dilatih menjadi role model perubahan perilaku agar terhindar dari praktik kawin di usia anak.

10 orang siswa yang mengikuti pelatihan ini dibekali materi tentang dampak kesehatan kawin di usia anak serta skill komunikasi untuk mentransfer pengetahuan tentang dampak kawin usia anak melalui diskusi dan role play. Siswa siswi mengikuti kegiatan dengan antusias didampingi oleh pembina PIK (Pusat Informasi dan Konseling) siswa serta dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah SMAN 13 Pucak Maros.

Kawin di usia anak menimbulkan persoalan yang kompleks. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kawin di usia anak menyebabkan masalah di sektor ekonomi, sosial, psikologi dan kesehatan.

“Di sektor kesehatan, tingginya kasus kawin usia anak berkolerasi dengan tingginya angka kematian ibu, kematian bayi dan meningkatnya angka stuntin,” Kata Nurul Ulfah yang juga Ketua Fatayat NU Sulsel, Maros, (3/11/2022).

Berbagai penyebab kawin di usia anak seperti tekanan orang tua untuk mendapatkan cucu atau menantu, adanya desakan masyarakat sekitar, mengikuti teman yang sudah menikah, hubungan yang tidak mendapatkan restu orang tua, keinginan kuat dari anak sendiri untuk menikah serta perilaku berisiko di antaranya perilaku berpacaran yang berisiko menjadi pemicu tingginya angka kawin usia anak di Maros.

Pelatihan ini difollow up dengan mengimplementasikan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang telah dibuat oleh peserta. Salah satunya adalah dengan membentuk tim kecil untuk secara rutin sekali dalam dua minggu masuk ke kelas-kelas untuk mengedukasi teman sebayanya tentang dampak kesehatan kawin anak dan strategi untuk mencegah hal tersebut terjadi khususnya bagi siswa SMAN 13 Pucak Kab. Maros.

“Semoga kegiatan ini bisa menjadi instrument untuk mengendalikan semakin maraknya kawin di usia anak di Kab. Maros,” kunci Ulfah. (*)

Facebook Comments
Alifah Muchdar

Leave a Comment

Recent Posts

Indira Yusuf Ismail, Menutup Kegiatan Penataran Wasit Lisensi C dan B2 Tingkat Kota Makassar

Infoasatu.com,Makassar--Ketua Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, menutup kegiatan Penataran Wasit…

17 jam ago

Hari Libur Nasional, UPTD Puskesmas Barombong Tetap Memberikan Pelayanan

Infoasatu.com,Makassar- Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Barombong tetap memberikan pelayanan kesehatan dasar selama libur Natal…

5 hari ago

Walikota Makassar Imbau Masyarakat Waspada Bencana Hidrometereologi

Infoasatu.com,Makassar--Usai melakukan rapat kordinasi langsung bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK),…

6 hari ago

Danny Pomanto Imbau Masyarakat Sambut Pergantian Tahun Dirumah bersama Keluarga

Infoasatu.com,Makassar--Sebelumnya Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto mengimbau seluruh…

6 hari ago

Dzikir dan Doa Bersama Sambut Tahun Baru 2025

Infoasatu.com,Makassar--Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Makassar…

6 hari ago

Pemkot Pastikan Tata Kelola Informasi Berjalan Sesuai Akuntabilitas

Infoasatu.com,Makassar--Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar secara resmi telah menetapkan Daftar Informasi yang Dikecualikan (DIK) setelah menyelesaikan…

6 hari ago