Dua Pelajar Pencekok Arak dan Perekam Siswi SMP Bugil di Buleleng Jadi Tersangka
Infoasatu.com, Buleleng – Dua pelajar di Kabupaten Buleleng, Bali, yang memaksa siswi SMP minum arak hingga mabuk dan direkam bugil saat tak sadar, ditangkap polisi. Kedua pelaku ditetapkan jadi tersangka, namun tidak ditahan karena masih di bawah umur.
“(Ditetapkan tersangka) 2 minggu setelah laporan. Untuk terduga pelaku tidak dilakukan penahanan karena masih anak-anak,” kata Kasi Humas Polres Buleleng AKP I Gede Sumarjaya, Rabu (9/2/2022).
Sumarjaya menjelaskan kasus tersebut sudah dalam pemeriksaan polisi baik kepada saksi-saksi maupun pelaku. Polisi juga sudah mengantongi hasil visum sehingga perkara tersebut dilanjutkan ke tahap pemberkasan.
“Untuk persetubuhannya korban tidak terasa karena tidak sadar akibat pengaruh minuman. Korban sadar betul setelah ada di rumah setelah diantar terduga pelaku,” terang Sumarjaya.
Kini pelaku menjadi tersangka. Polisi menjerat kedua pelajar tersebut dengan Pasal 82 ayat (1) UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.
Sebelumnya, seorang siswi SMP di Kabupaten Buleleng, Bali dipaksa meminum minuman beralkohol berupa arak hingga mabuk. Saat mabuk korban ditelanjangi dan direkam hingga videonya tersebar.
Kasus itu berawal saat sekitar Oktober 2021 korban dijemput dua teman lelakinya sesama pelajar SMP. Ketiganya kemudian berangkat menuju penginapan kelas melati di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Kedua teman korban sempat membeli arak.
Sesampainya di penginapan, korban dipaksa minum arak. Korban sempat menolak. Setelah meminum arak Bali tersebut korban tidak sadar.
Korban sempat sadar sejenak saat dimandikan kedua teman lelakinya itu. Setelah itu dia kembali sadar ketika sudah berada di rumah.
Setelah selang beberapa minggu dari kejadian tersebut, korban dikirimi video dirinya dalam kondisi telanjang dan sedang dimandikan. Video dikirim lewat aplikasi pesan singkat oleh teman sesama wanita yang diatur hanya dapat dilihat satu kali.
Teman korban mengaku mendapatkan video dari seseorang. Korban baru menyadari dirinya direkam dalam keadaan telanjang oleh kedua teman laki-lakinya. Video tersebut kemudian tersebar. Korban tidak berani memberitahukan kepada orang tuanya karena takut dimarahi.
Korban saat ini mengalami trauma dan takut dikeluarkan dari sekolah. Korban berharap pelaku mendapatkan hukuman.