Efek Tarif Trump, Sri Mulyani Tegaskan APBN 2025 Tetap Sehat di Tengah Ketidakpastian Global

Infoasatu.com, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 tetap dalam kondisi sehat meskipun menghadapi tantangan global, seperti dampak kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump. Dalam acara Sarasehan Ekonomi bersama Presiden di Jakarta, ia menegaskan bahwa APBN dirancang dengan prinsip kehati-hatian fiskal untuk mendukung berbagai program strategis tanpa mengorbankan keberlanjutan anggaran.

“Presiden memang punya banyak program tapi itu semuanya didesain dalam APBN yang tetap prudent dan sustainable,” ujar Sri Mulyani, Selasa (8/4).

Ia juga membantah kekhawatiran bahwa APBN akan mengalami tekanan berat akibat program-program pemerintah. “Jangan kita semua menambah keresahan yang tidak perlu untuk hal-hal yang sebetulnya fundamentally masih baik,” tambahnya.

Hingga kuartal pertama 2025, program prioritas seperti ketahanan pangan, energi, pendidikan, dan kesehatan berjalan sesuai rencana. Pemerintah telah menyalurkan subsidi pupuk sebanyak 1,3 juta ton, bantuan makanan bergizi kepada 2,6 juta penerima, serta memastikan bahwa alokasi sektor pertahanan dan dana desa tetap terjaga tanpa menambah beban fiskal. 

Defisit APBN tercatat sebesar Rp 104,2 triliun atau 0,43 persen terhadap PDB, menunjukkan keuangan negara tetap stabil sebagai jangkar kepercayaan publik. (**)