Fun Fact Olahraga Anggar Versi Dispora Kota Makassar

Infoasatu.com, Makassar – Saat ini Dispora Kota Makassar sedang melaksanakan Kejuaraan Anggar yang merupakan rangkaian dari Makassar Sport Festival 2022 (MOFEST) dan berlangsung di Trans Studio Mall Makassar.

Nah bagi sobat yang suka dan tertarik dengan olahraga berpedang ini silakan datang menonton pertandingannya di TSM.

Tapi sebelum itu yuk simak beberapa fun fact mengenai olahraga Anggar.

Mau tahu harga peralatan anggar? Atribut untuk melakukan olahraga ini harganya mahal. Untuk pedang anggar saja harganya sekitar Rp700 Ribu hingga Rp1,4 Juta.

Baju anggar harganya mulai dari Rp1 Juta hingga Rp3,4 Juta. Sedangkan topeng anggar harganya Rp200 Ribuan.

Makanya jangan heran kalau atribut olahraga anggar dijadikan peluang bisnis bagi sebagian orang. Yakni penyewaan baju dan peralatan anggar bagi mereka yang ingin melakukan olahraga ini.

Pedang anggar rupanya telah mengalami banyak modifikasi. Seiring berjalannya waktu, senjata yang dipakai pada 0lahraga ini pun berganti menjadi pedang. Ini terjadi karena adanya pengaruh barat yang masuk ke Indonesia.

Karena saat ini pedang menjadi senjata yang dipakai para atlet anggar.

Baju anggar terbuat dari sutera. Warna baju yang dikenakan para atlet olahraga ini umumnya berwarna putih. Namun siapa sangka baju yang dipakai pemain anggar ini terbuat dari kain sutra.

Ini dimulai sejak abad 17. Alhasil, Kostum anggar menjadi berbeda dengan pakaian atau kostum olahraga lainnya.

Jika kamu sering melihat pertandingan anggar, tentu tidak asing lagi dengan penutup kepala yang digunakan para atlet sebagai atribut penting dalam olahraga ini. Yah, penutup kepala yang digunakan pada anggar rupanya hampir sama dengan yang dipakai permainan baseball.

Fungsi penutup kepala anggar ini untuk melindungi pemain dari serangan musuh terutama pada area wajah. Sehingga di area tersebut dibuat tertutup.

Siapa sangka Presiden Pertama RI Sukarno adalah seorang atlet anggar professional.

Awalnya anggar dijadikan ajang untuk berkelahi. Namun seiring berjalannya waktu anggar dijadikan sebagai hiburan sekaligus sebagai olahraga.

Alhasil Bung Karno sapaan akrabnya pun sempat mendirikan perkumpulan anggar pertama di Jakarta pada asal 1950 bersama tokoh nasional lainnya yang mahir bermain anggar, yakni Kasimin Atmosoewirjo serta Drs. Singgih. (*)