HRS Minta Real Count Dihentikan, Wahyu : KPU Tidak Bisa Ditekan Oleh Siapa pun!

Infoasatu.com, Makassar – Pada Rabu (01/05) kemarin, disampaikan oleh Yusuf Muhammad Martak, Habib Rizieq Shihab memberikan pesan. Kata Yusuf, Rizieq menyarankan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi untuk mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghentikan real count pilpres 2019. Ia menilai itu berbahaya dan membentuk opini salah di masyarakat.

“Jadi habib menyarankan agar BPN segera ke Bawaslu dan kita kawal ke KPU agar BPN itu menghentikan real count agar tidak membentuk opini yang jelek di masyarakat, yang akhirnya membingungkan masyarakat, itu yang jadi bahaya,” ujar Yusuf, setelah digelarnya Ijtima’ Ulama III di Hotel Lor In, Sentul, Bogor.

Yusuf menilai, setiap hari angka di Situng KPU tidak bergerak dan hanya berada di angka 54. Ia mengatakan, sebanyak apa pun suara daerah yang masuk, nilainya tetap sama dan tidak berubah.

Menanggapi hal itu, Komisioner KPU, Wahyu Setiawan angkat bicara. Ia menegaskan KPU tidak akan tunduk pada pihak mana pun, kecuali pada undang-undang.

“KPU tidak akan tunduk dan pihak mana pun, itu prinsip, dari pihak mana pun kami tidak akan tunduk dan kami akan membuktikan itu,” ujar Wahyu di kantornya, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).

“Kami juga tidak akan tunduk kepada 01 dan 02 dan siapa pun, KPU hanya bertunduk kepada UU,” imbuhnya.

Wahyu mengatakan, saat ini proses perhitungan suara memang masih terus dilakukan KPU, semua pihak memberikan kesempatan bagi KPU untuk bekerja. Ia juga menegaskan, bahwa KPU tidak bisa ditekan oleh siapa pun.

“Jangan menekan KPU karena KPU tidak bisa ditekan oleh siapa pun,” tegasnya.