Imam Besar Masjid Istiqlal Ajak Belajar pada Impersonal Teachers
Infoasatu.com, Jakarta – Pada halal bihalal virtual bersama Pengurus Besar Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan (PB IKAMI Sulsel), Rabu, 3 Juni 2020.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta, Nasaruddin Umar dalam tauziahnya, mengingatkan pelajar dan mahasiswa serta masyarakat Sulsel. Bahwa bentuk pembelajaran tidak hanya kepada seorang guru. Tetapi juga dapat belajar pada impersonal teachers, yakni belajar pada alam.
Selama seseorang belum belajar dari impersonal teacher, sejatinya ia belum belajar. Ia menjelaskan bahwa Al-Quran dan hadits serta pengalaman spiritual banyak mengisyaratkan tentang bagaimana manusia harus belajar kepada impersonal teracher.
Pembelajaran tidak hanya mengandalkan deduksi akal, belajar dengan impersonal teacher, kita akan terbuka dengan ilmu-ilmu lain, di luar ilmu yang mengandalkan deduksi akal.
“Salah satu keunggulan masyarakat Sulsel itu punya kemampuan belajar pada apa yang disebut impersonal teacher. Yakni belajar pada laut, belajar pada pananrang (bintang-bintang di atas langit), belajar kepada pohon dan binatang. Itulah iqra yang sejati,” jelasnya.
Ia menjelaskan Iqra yang pertama diturunkan pada Nabi Muhammad SAW itu bukan membaca Qur’an. Dimana saat itu belum ada Al-Qur’an dalam bentuk himpunan, yang ada adalah membaca alam.
“Jadi duluan kita diperintahkan membaca Al-Qur’an besar, makro cosmos dalam bentuk alam raya, dari pada Al-Qur’an kecil dalam bentuk huruf-huruf kecil dalam bentuk Al-Qur’an ini,” paparnya.
Di akhir tauziahnya, ia kembali menekankan perlunya pelajar Sulsel bukan hanya belajar kepada guru, tetapi juga pada non person.
“Believe or not, alangkah miskinnya seorang mahasiswa kalau gurunya hanya orang hidup. Belajarlah pada leluhurnya yang sudah wafat. Nabi Muhammad SAW akan selalu datang mengajari seseorang yang memenuhi syarat. Ayatnya banyak,” ucapnya.(*)