KotaPemerintahan

Ingat Mendiang Ibu Kandung, Air Mata Danny Pomanto Bercucuran di Peringatan Hari Ibu

Infoasatu.com, Makassar – Ibumu Ibumu Ibumu lalu ayahmu. Satu kalimat yang menggambarkan betapa kuat posisinya. Sosoknya lembut namun sebenarnya ia kuat. Tiada bisa menandinginya. Termasuk suami dan anaknya sendiri. 

Tak salah jika Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menitihkan air matanya saat menyebut nama “Ibu” dalam sambutannya dihadapan para kader-kader PKK tingkat Kota, Kecamatan dan kelurahan pada kegiatan peringatan Hari Ibu ke 90 Tahun Kongres Perempuan Pertama di Indonesia, di Amirullah Hall, Selasa (27/12/18).

“Ibu saya sudah lama meninggal. Kenangan begitu banyak. Sosok yang kuat dan tidak mengeluh. Kedudukan perempuan sebenarnya ada 3. Pertama dirinya sendiri, kedua saat ia menjadi istri dan ketiga saat ia menjadi ibu. Sangat istimewa. Itulah mengapa surga itu dekat, ada ditelapak kaki ibu sendiri,” ucap Danny sambil terisak tangis mengenang alm ibunya, Aisyah Abd. Razak.

Ia juga mengungkapkan kalimat “Istri milik suami, tetapi anak lelakinya milik ibunya”. Sebuah ungkapan yang sangat bijak  yang memberi gambaran kekuatan perempuan.

“Ketika perempuan menikah ia milik suaminya tetapi ketika ia punya anak ia adalah milik anak lelakinya. Kalau kita pakai logika, ibu adalah toko sentral, ujung tombak kehidupan,” ungkapnya.

Olehnya itu, Danny berharap dihari peringatan ini, peran-peran perempuan utamanya ibu bisa lebih aktif. Utamanya menjauhkan anak dari kegiatan negatif dan informasi hoax.

“Perempuan dan Ibu harus lebih update salah satunya itu. Agar anaknya hanya bertanya kepada ia, bukan ke orang lain. Sejahat-jahatnya apapun bapaknya tapi kalau ibunya baik, insya Allah anaknya baik pula. Dan juga untuk para ibu yang luar biasa  telah berjuang membangkitkan semangat nasionalisme, memperjuangkan keadilan bagi perempuan dan bangsa,” jelasnya.

Baca Juga :  Humas Indonesia Tetapkan Danny Pomanto Wali Kota Terpopuler di Media Online 2021

Danny pun menutup sambutannya dengan mengirimkan Alfatiha untuk para ibu yang telah mendahului. (*)

Facebook Comments

Idris Muhammad

referensi cerdas