Ini 4 Kecamatan di Makassar Rawan Banjir, 10 Perahu Karet BPBD Siaga
Infoasatu.com,Makassar–Hingga kini air bersih bagi sebagian warga Kota Makassar adalah barang langka. Di sebagian kecamatan, air bersih yang disediakan dari perusahaan daerah air minum belum bisa menjangkau seluruh wilayah. Bahkan air tanah, sama sulitnya. Krisis air bersih bahkan kerap tiba sebelum kemarau dan membuat warga merana.
Waktu menjelang petang. saat Hajrah (45) duduk mengasoh di tepi gang di Jalan Sabutung 1, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar. Sore itu dia baru saja selesai membeli air dari pedagang air keliling.
Air bersih dibelinya dari pedagang yang berkeliling membawa gerobak berisi jeriken berukuran 5-20 liter. Harganya Rp 5.000 untuk satu gerobak berisi 10 jeriken berukuran lima liter atau Rp 5.000 untuk enam jeriken berukuran 20 liter.
”Setiap hari saya harus menyisihkan uang 10.000-20.000 untuk air. Saya pakai mandi, masak, mencuci, dan keperluan lain. Diirit-irit agar cukup. Mandi lebih sering cuma sekali sehari saja. Kalau tidak, pengeluaran untuk beli air bisa bengkak,” katanya.