Ini Hikmah Haul Puang Ramma yang Disampaikan Puang Makka

Infoasatu.com, Makassar – Haul ke-12 mengenang wafatnya Syekh Sayyid Djamaluddin Assegaf Puang Ramma atau Mursyid ke-11 tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary dihadiri oleh ribuan jamaah di Jalan Baji Bicara Nomor 7 Makassar, Selasa 1 Mei 2018.

Sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat turut hadir di acara Tahlil, Zikir dan Doa tersebut. Di antaranya mantan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang, Ketua Muslimat NU Sulsel Majdah Agus AN, Walikota Makassar non aktif Moh. Ramdhan Pomanto, Ketua MUI Makassar AGH Baharuddin, serta para ulama dan habaib.

Syekh Sayyid Abdul Rahim Assegaf Puang Makka, putra Puang Ramma didaulat untuk membacakan Manaqib atau riwayat kehidupan Puang Ramma sejak masa kecilnya hingga tumbuh dewasa dan menjadi seorang ulama besar serta mendirikan Nahdlatul Ulama (NU) di Sulawesi.

Beberapa hikmah yang disampaikan Puang Makka kepada jamaah dari riwayat kehidupan Puang Ramma di antaranya pentingnya menjaga
kebersihan hati. “Puang Ramma beserta guru-gurunya diberikan karomah oleh Allah Swt karena senantiasa menjaga akhlak dan kesucian hatinya,” ungkap Puang Makka.

Pesan moral lainnya adalah istiqamah dalam menjalankan kehidupan. Puang Makka bercerita, sewaktu Puang Ramma beserta sahabatnya KH. Muh. Ramli dan KH. Saifuddin hendak mendirikan NU di Sulawesi, sejumlah ulama dibujuk untuk ikut bergabung. Namun beberapa ulama menolak karena telah terlanjur tergabung dalam kelompok islam yang juga berhaluan ahlus sunnah wal jamaah seperti NU.

Hingga akhirnya NU terbentuk dan Puang Ramma berkontribusi besar mengajak pembesar kerajaan seperti Raja Bone Andi Mappanyukki dan Datu Luwu Andi Djemma bergabung di NU. Puang Ramma dan KH Muh. Ramli dalam pemilu tahun 1955 terpilih mewakili NU Sulsel sebagai anggota dewan konstituante di Bandung.

Sejak terbentuknya NU di Sulawesi hingga wafatnya, Puang Ramma tetap istiqamah patuh terhadap organisasi yang didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari itu.

“Ulama-ulama kita berpesan untuk selalu istiqamah dalam menjalankan kehidupan, sekali putih ya putih, hitam ya hitam. Jangan suka pindah-pindah,” tutur Puang Makka.

Sebagai mursyid tarekat, Puang Makka mengingatkan jamaah untuk berpegang teguh di jalan wali-wali Allah. Menurutnya tarekat itu bukanlah hal yang menakutkan sebagaimana kabar yang banyak beredar di tengah masyarakat.

“Di tarekat kenapa harus ada berbaiat pada mursyid, itu hakikatnya adalah kita berbaiat kepada Allah dan Rasulullah melalui tangan sucinya mursyid tadi yang tak putus sanadnya hingga ke rasulullah muhammad sallallahu alaihi wasallam,” jelas cucu keturunan Nabi Muhammad SAW ini.

Pesan terakhir yang diungkap mantan anggota DPRD Makassar ini adalah wasiat Puang Ramma yakni sibukkan dirimu mencari kekurangan dan kesalahanmu sendiri jangan sibuk mencari kekurangan dan kesalahan orang lain. “Insya Allah dengan begitu kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt,” ucap Puang Makka.

Adapun Ketua Panitia Haul ke 12 Puang Ramma, Dr. Ir. Syarifuddin Muddin, MT, mengaku bersyukur acara tersebut berlangsung lancar dimana malam sebelumnya diadakan zikir dan doa nifsu sya’ban, lalu perayaan haul hingga ziarah makam Puang Ramma di Tambua Maros.

“Alhamdulillah terimakasih pada semua panitia dan jamaah. Semoga haul ini semakin menguatkan silaturami antarjamaah,” ungkap Syarifuddin yang juga merupakan Wakil Rektor 2 Universitas Islam Makassar ini.

Ratusan Banser GP Ansor turut dikerahkan melakukan pengawalan dan pengamanan acara tersebut baik di Makassar maupun di Maros.

“Sahabat Ansor Banser konsisten terlibat aktif membantu kegiatan Haul dari Orangtua kita, Guru kita yaitu Allahuyarham Puang Ramma karena beliau adalah Tokoh Pendiri NU di Sulawesi Selatan. NU termasuk Ansor Banser bisa hadir di Sulsel ini atas berkat jasa beliau,” ucap Ketua GP Ansor Makassar, Muhammad Harun yang juga murid Tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassariy ini. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *