Isu Setoran Judi Sabung Ayam dan Tragedi Penembakan di Lampung

Infoasatu.com, News – Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, menantang penyebar isu terkait dugaan setoran uang judi sabung ayam kepada oknum aparat untuk menunjukkan bukti yang valid. Isu ini mencuat setelah tiga polisi tewas tertembak saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

“Saya tahu soal isu setoran itu,” ujar Helmy pada Jumat (21/3/2025) malam. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut harus dibuktikan dengan data dan fakta yang valid.

“Buat kami, ini harus dibuktikan, data dan faktanya mana?” tambahnya.

Mabes Polri dan Polda Lampung telah melakukan klarifikasi dan pengecekan terkait isu ini. Helmy juga meminta agar isu-isu di luar fakta tidak membiaskan penyelidikan tragedi yang menewaskan tiga personel Polda Lampung.

“Ini adalah persoalan kemanusiaan yang perlu diselesaikan hingga tuntas,” tegasnya.

Reaksi TNI dan Investigasi Lanjutan

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak, turut angkat bicara mengenai dugaan keterlibatan dua oknum TNI dalam insiden ini. “Kemungkinan besar ini ada persoalan di bawah ini mereka,” ujar Maruli, seraya menekankan pentingnya evaluasi internal. Ia menyebut insiden ini sebagai kejadian unik yang mencoreng sinergi TNI-Polri.

Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengungkapkan bahwa dua oknum TNI yang diamankan mengakui adanya setoran uang terkait bisnis judi sabung ayam. “Judi ada profit, ada penerima duit. Saksi menjelaskan (setoran) ada,” ungkap Eko. Namun, ia menegaskan bahwa pengakuan ini masih memerlukan pembuktian lebih lanjut.

Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis, menyatakan bahwa dua oknum TNI yang menyerahkan diri masih berstatus saksi. “Untuk menjadi tersangka itu kan butuh barang bukti, itu berproses apabila terbukti nanti, kita lakukan tindakan,” jelasnya. Investigasi terus dilakukan untuk mengungkap asal-usul senjata yang digunakan dalam penembakan tersebut.

Harapan Penyelesaian

Kolonel Inf Yogi Muhamanto, Asisten Intelijen Kasdam II/Sriwijaya, menyoroti hubungan baik antara Kapolsek Negara Batin, Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto, dan Komandan Pos Ramil Negara Batin, Peltu Lubis. Namun, ia menduga komunikasi yang tidak baik menjadi pemicu insiden ini. “Komunikasi yang tidak baik itu yang akhirnya memicu insiden yang tidak diinginkan tersebut,” ujarnya.

Pihak TNI dan Polri berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan dan adil. “Kalau terbukti bersalah, dua anggota TNI yang diduga pelaku penembakan itu pasti akan mendapatkan hukuman setimpal,” tandas Kolonel Eko. Semua pihak yang terlibat, baik dari TNI maupun Polri, diharapkan dapat diusut tuntas untuk memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga mereka.