Kadis Kominfo Narasumber pada Diskusi Tantangan Peluang Humas di Era Demokrasi
Infoasatu.com, Makassar – Diskusi publik dengan Tema “Tantangan peluang Humas dan mitra media dalam era demokrasi digital” yang di gelar di hotel Gahara, jalan Hertasning Kota Makassar menghadirkan beberapa narasumber di antaranya Kepala Dinas Komunikasi Dan Informasi (Kadis Kominfo) Kota Makassar. Sabtu, 4/8/2018.
“Era layanan digital telah dimanfaatkan pemerintah kota Makassar dan lembaga legislatif DPRD Makassar sebagai media penyambung aspirasi masyarakat. Terbukti dengan adanya beberapa program program yang di aplikasikan ke masyarakat termasuk aplikasi Ajamma yang ada Di DPRD Kota Makassar dan layanan call 112 NTPD dan Beberapa Website yang dapat di unggah untuk mendapatkan informasi”, ujar Kadis Kominfo, Ismail Hajiali.
“Ada aplikasi Ajamma dari dewan, kami juga menyiapkan informasi melalui website makassarkota.go.id untuk pemkot makassar” serta layanan Call NTPD 112 yang senantiasa di sosialisasikan ke masyarakat”, ucap Ismail hajiali.
“Pemerintah Kota juga selama ini bersinergi dengan media baik cetak maupun elektronik guna penyebarluasan informasi terkait program-program pemerintah”, tutur Ismail.
sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Makassar, Adi Rasyid Ali mengatakan, diskusi publik ini sebagai antisipasi menghadapi dampak dari kencangnya era digital. Termasuk ketergantungan masyarakat dalam menggunakan gadget
“Di era digital ada dampak positif dan dampak negatif.Kita harus bisa mencermati bagaimana menghadapi itu”,ucapnya
Dampak era digital sangat dirasakan oleh anak dibawah umur yang saat ini mengandalkan gadget sebagai hiburan. Sehingga dewan berharap Dinas komunikasi dan informasi (Diskominfo) memberlakukan aturan gadget di sekolah.
“Dibutuhkan kerjasama Diskominfo terhadap anak SD,SMP yang membawa gadget ke sekolah. Harus ada larangan disitu”, ujarnya.
Ketua forum telematika Indonesia Timur, Hidayat Nahwi Rasul saat memberikan penjelasan Memandang perlunya pelatihan jurnalistik baik mahasiswa, humas maupun yang melakoni profesi itu sendiri.
“Maraknya berita online bersifat hoax (tidak terbukti) sehingga perlu di berikan wawasan politik dan lain-lain dalam pelatihan jurnalistik”, katanya
Kegiatan yang digelar Sekretariat Dewan DPRD Kota Makassar ini melibatkan puluhan peserta dari kalangan jurnalistik, mahasiswa dan pelajar. (*)