Kemenag

Kakanwil Sebut Makna Filosofis Ibadah Haji bisa Selamatkan Bangsa dari Perpecahan

Infoasatu.com, Makassar – Pasca pemerintah mengeluarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 660 Tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji Tahun 2021 pada 3 Juni 2021 lalu, banyak beredar informasi-informasi yang tidak benar alias HOAX terkait haji yang berkembang di masyarakat.

Hal itu diakui Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulsel, H. Khaeroni Pada kegiatan JAMARAH (Jagong Masalah Umrah dan Haji) terkait Kebijakan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah di Indonesia di Hotel Mercure Makassar Nexa Pettarani (Selasa,21 September 2021).

Kegiatan ini menghadirkan Nara Sumber dari Anggota Komisi VIII DPR RI yakni H. Samsu Niang, Plt. Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag RI H. Khoirizi Dasir

Menurut Khaeroni, Kehadiran Nara Sumber yang Kredibel di Kegiatan Jamarah ini adalah bentuk Desiminasi atau proses penyebaran Informasi dan inovasi yang valid utamanya program yang dikelola oleh Kemenag bersama stake holder khususnya menyangkut masalah seputar kebijakan Haji dan Umrah.

“Kami sangat maklumi kekecewaan masyarakat dan khususnya umat Islam di Indonesia ketika kebijakan pembatalan atau penundaan pelaksanaan Haji dikeluarkan pemerintah, meskipun itu merupakan Rukun Islam yang sangat ditunggu tunggu pelaksanaannya, tapi Yakinlah, keputusan tersebut sudah melalui pertimbangan yang matang dan untuk kemaslahatan umat, serta melindungi Jiwa Warga Negara kita dari Wabah Covid-19 yang sudah mengglobal”, Jelas Kakanwil

Dari Peristiwa Pembatalan Haji yang 2 tahun ini pulalah kita bisa mengambil Hikmah besar bahwa Haji dan Umrah itu, bukan saja Ibadah yang bersifat Rekreatif Spiritual semata, tapi juga ada sisi Edukatifnya.

Gonjang Ganjing seputar Haji dan Umrah yang sempat meresahkan masyarakat, salah satu sebabnya karena banyaknya Informasi tidak valid, Berita HOAX bahkan sudah menjurus kepada Fitnah yang menyebar luas dengan bebasnya, sehingga rentan membuat Umat Islam dan warga bangsa kita tercerai berai. Kalau sampai ini yang terjadi maka Esensi dari Ibadah haji itu sudah tidak ada lagi, ucapnya lirih.

Baca Juga :  Satu Jemaah Haji Kloter 10 Debarkasi Makassar Meninggal di Pesawat

Salah satu Makna Filosofis serta Hikmah dari Ibadah Haji adalah Bagaimana umat bisa Bersatu dalam Keberagaman, Jutaan Jemaah haji di Tanah suci berasal dari negara, Suku, Warna Kulit, Bahasa bahkan Budaya yang berbeda beda dari seluruh dunia, tapi bisa menyatu dalam satu kalimat Tayyibah, ketika ini dimaknai lebih dalam, maka Makna yang terkandung Dalam Ibadah Haji akan mempersatukan Bangsa ini, Ungkap Kakanwil.

Tidak ada pemimpin yang menginginkan rakyatnya sengsara, sejahat apapun pemimpinnya. Maka Berbangsa dan Beragamalah dengan penuh keceriaan, kegembiraan bukan dengan Prasangka buruk penuh kemarahan yang berpotensi membawa perpecahan, Hindari Kabar Hoax dengan Budayakan Tabayyun, Tutup Kakanwil.

Sebelumnya, Kabid PHU Kanwil Kemenag Sulsel H. Ali Yafid melaporkan bahwa Peserta yang yang hadir selain Jajaran Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil dan Kemenag Kabupaten Kota di Sulsel adalah Para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pimpinan Ormas Keagamaan, Mitra Kementerian Agama di bidang Haji dan Umrah seperti Para Assosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah Khusus, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah, Majelis Taklim dan Masyarakat, agar informasi yang benar dan valid seputar haji dan umrah ini bisa lebih tersebar meluas dan merata. (wrd)

Facebook Comments