MakassarPemerintahan

Kasus Perang Kelompok Menurun di Makassar, Batalyon 120 Amankan Ratusan Sajam

Infoasatu.com, Makassar – Organisasi Batalyon 120 Makassar beberapa akhir belakangan ini menjadi sorotan. Itu setelah sekretariat mereka digerebek polisi.

Dalam penggerebekan itu, polisi menemukan barang bukti berupa senjata tajam dan botol kosong minuman keras. Puluhan anak remaja lantas digelandang ke Mapolsek Tallo.

Para remaja itu dianggap pelaku kriminal. Padahal ada di antara mereka anggota Batalyon 120. Juga anak-anak binaan Batalyon 120.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto kemudian meluruskan penangkapan puluhan remaja tersebut. Menurutnya, senjata tajam tersebut merupakan hasil sitaan Batalyon 120 dari pelaku kejahatan yang ingin dibina.

Barang bukti tersebut juga sedianya bakal diserahkan ke Polrestabes Makassar untuk dimusnahkan hari ini, Selasa 13 September 2022.

“Penemuan itu (barang bukti) sudah rutin dilakukan Batalyon 120 dalam merekrut anak-anak jalanan, anak-anak pelaku kriminal. Direkrut. Manusianya dibina, barang buktinya (Sajam) disuruh serahkan. Dari batalyon itu diserahkan ke Polres, dan ini sudah sering dilakukan (penyerahan barang bukti). Tentang barang-barang itu ditemukan, baru sore itu mereka mengumpulkan yang rencananya hari ini (Senin) namun sudah terlanjur ada patroli yang tidak ada koordinasi dengan kita, sehingga itu dianggap sesuatu peristiwa pidana,” terang Kombes Pol Budhi.

Soal pencopotan Kanit Reskrim Polsek Tallo, Iptu Faizal, kata Kombes Pol Budhi, sama sekali tidak ada kaitannya dengan penggerebekan yang dilakukan di markas Batalyon 120.

Baginya, Iptu Faizal belakangan ini tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Kombes Pol Budhi juga kerap mendapat keluhan dari Kapolsek Tallo tentang kinerja Kanitnya.

“Saya selaku Kapolres punya program dari awal, dekatkan diri kalian (polisi) dengan masyarakat. Dengan cara apa, salah satunya adalah kita ini punya wadah yaitu restorative justice. Bagaimana masyarakat yang bermasalah dengan hukum ketika para pihak bisa mencabut perkaranya, bisa berdamai di situ, kita bisa mengambil langkah restorative justice,” tuturnya.

Baca Juga :  Semangat dan Kerja Keras Danny Mengispirasi, AS Ingin Pererat Kerjasama dengan Makassar

“Namun faktanya, Kanit serse (Polsek Tallo) tidak lakukan dan ini sudah lama dikeluhkan oleh Kapolsek terhadap saya. Sehingga saya berpikiran ingin mengganti yang bersangkutan (Kanit Reskrim Polsek Tallo). Dan puncaknya, kejadian di hari Minggu dini hari (penggerebekan di sekret Batalyon 120). Harusnya Kanit Serse itu ketika menerima laporan, dia harusnya datang ke TPK untuk mengklarifikasi dan mengecek kebenaran peristiwa tersebut. Tapi, faktanya dia (Kanit) tidak melakukan. Sehingga apa? Berita ini (penggerebekan) jadi blunder. Beredar kenapa dan tidak benar. Maka dari itu, supaya berita ini bisa diluruskan sesuai fakta, kami minta pengganti (kanit). Itu pun saran dari Kapolsek, mana kira-kira (polisi) mampu untuk melaksanakan tugas dengan baik,” jelas Kombes Pol Budhi.

Ada pun barang bukti hasil sitaan Batalyon 120 sudah diserahkan dan dimusnahkan di halaman Mapolrestabes Makassar, Selasa pagi tadi.

Turut hadir Wali Kota Makassar, Ketua DPRD Makassar dan Kepala Kejari Makassar. Pemusnahan barang bukti itu dipimpin langsung Kapolrestabes Makassar.

Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS menuturkan, sejak Batalyon 120 dikukuhkan, angka kasus perang kelompok atau tawuran di Makassar mengalami penurunan.

“Iya, menurun drastis (kasus) dan juga dibenarkan oleh Kajari Makassar siang tadi pada saat acara pemusnahan busur/anak panah,” ucapnya terpisah.

Dia pun berharap agar masyarakat turut memberikan masukan dalam rangka memperbaiki kinerja Batalyon 120 ke depannya.

“Diharapkan kepada segenap masyarakat untuk memberikan masukan dalam rangka perbaikan terkait keberadaan batalyon 120,” sambungnya meminta.

Setiap masukan dari masyarakat, nantinya, akan menjadi bahan evaluasi terhadap Batalyon 120.

AKP Lando juga memperlihatkan hasil kinerja Batalyon 120 yang telah mengumpulkan barang bukti berupa Sajam dari pelaku kriminal yang dibina sejak April 2022. Jumlah barang buktinya ratusan.

Baca Juga :  Danny Pomanto ikut World Cities Summit (WCS) di Singapura

Berikut rincian barang bukti yang diterima Polrestabes Makassar dari Batalyon 120:

  1. April: 180 anak panah, 19 ketapel
  2. Mei: 200 anak panah, 20 ketapel
  3. Juni: 170 anak panah, 19 ketapel
  4. Juli: 110 anak panah, 15 ketapel, 1 parang
  5. Agustus: 80 anak panah, 11 ketapel, 1 papporo, 1 tombak
  6. September: 200 anak panah, 20 ketapel, 2 parang. (***)
Facebook Comments