Pemerintahan

Kementerian Lingkungan Apresiasi Program Kota Cerdas di Makassar

Infoasatu.com, Makassar – Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan akan mengembalikan lagi program bank sampah di Kota Makassar. Karena saat ini pengelolaan bank sampah di Kota Makassar telah menjadi percontohan nasional dan bernilai ekonomis.

Bahkan bank sampah juga jadi program unggulan Pemerintah Kota Makassar. Terutama masyarakat di Kota Daeng.

Bank sampah bermula dari rasa peduli Ketua RW dan RT, mendirikan bank sampah di setiap tingkat kecamatan hingga kelurahan di Kota Makassar.

Hal ini diungkapkan Danny Pomanto saat menerima kunjungan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Selasa 2 Maret 2021.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel menjajaki peluang kerjasama dengan Pemerintah Kota Makassar.

Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, pertemuan ini untuk mempererat lagi kerjasama dengan pemerintah Kota Makassar. Danny mengajak masyarakat untuk mengenal cara melindungi lingkungan hidup.

“Kita memiliki kewajiban untuk melestarikan alam atau lingkungan hidup tempat kita tinggal, agar tetap nyaman dihuni,” jelasnya.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel Thomas Nifinluri memberikan
selamat kepada Danny Pomanto telah dilantik menjadi Wali kota Makassar.

Ia mengakui Danny Pomanto mempunyai komitmen dalam memelihara lingkungan. Ketika menjabat Wali Kota Makassar, danny sangat mendukung program Sombere and Smart City Makassar. Mengembangkan lorong di Makassar yang dikenal sampai luar negeri.

“Apa yang saya lihat kinerja Danny Pomanto dengan program sangat luar biasa, Makassar sekarang lebih hijau dan asri. Dalam arahannya Wali Kota Makassar mengajak kami mengembangkan ruang terbuka hijau. Beliau juga punya visi dalam kehutanan pencegahan perdagangan ilegal satwa liar,” ujar Thomas.

Dalam kunjungan ini, hadir Plt Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Iman Hud, Plt Kerjasama Pemkot Makassar Najiran, serta Kasubag Program Noviliu.

Baca Juga :  Danny Harap Prestasi Ginaya Desembria Sebagai Paskibraka Nasional Jadi Motivasi Bagi Generasi Muda

KLHK RI bakal mengajak Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto meluncurkan Wildlife Rescue Unit (WRU) dan Accarita Konservasi (ACO) di Taman Macan.

Timbulan Sampah di Makassar

Ketua Umum Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) Saharuddin Ridwan mengatakan potensi timbulan sampah Kota Makassar tahun 2020 sebanyak 402.246 ton. Dalam sebulan mencapai 33.520 ton. Dalam sehari mencapai 1.117,35 ton

Target pengurangan sampah tahun 2020 adalah 88,494 ton/tahun. Atau 7.374,5 ton per bulan dan 245,8 ton per hari.

Potensi timbulan sampah Kota Makassar tahun 2021 410.291 ton atau dalam sebulan mencapai 34.190 ton dan dalam sehari mencapai 1.139 ton.

Target pengurangan sampah tahun 2021 adalah 98,470 ton per tahun. Atau 8.205 ton per bulan dan 273,5 ton per hari.

Potensi timbulan sampah RT dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (SSSRT) tahun 2020 402.246 ton per tahun. Target penanganan sampah tahun 2020 sebesar 75 persen per tahun atau 301.684 per tahun.

“Maka setiap bulan target penanganan sebesar 25.140,3 ton per bulan,” kata Saharuddin.

Potensi timbulan sampah RT dan SSSRT tahun 2021 410.291 ton per tahun. Target penanganan sampah tahun 2021 sebesar 74 persen per tahun atau 303.615 per tahun. Maka setiap bulan target penanganan sebesar 25.301,2 ton per bulan.

Makassar punya Perwali Nomor 36 tahun 2018 tentang kebijakan dan strategi daerah dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga.

“Target 30 pengurangan dan 70 persen penanganan,” kata Saharuddin.

Jumlah Bank Sampah

Ketua Umum Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) Saharuddin Ridwan mengatakan sampah merupakan permasalahan nasional. Memerlukan pengelolaan secara holistik, sistematis, dan terintegrasi.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Iqbal Bangun Sinergi Bersama DPRD Kota Makassar

Pada tahun 2019, KLHK mencatat jumlah timbunan sampah sebesar 67,8 juta ton per tahun. Terdiri dari sampah organik dengan porsentase sebesar 57 persen, sampah plastik sebesar 15 persen, sampah kertas sebesar 11 persen dan sampah lainnya sebesar 17 persen.

Pemerintah harus melakukan upaya pengelolaan sampah melalui berbagai kebijakan yaitu dengan diterbitkannya UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, PP No 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, PP No 27 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik, Peraturan Presiden No 97 Tahun 2017 tentang Jakstranas, dan Permen LHK No 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen serta permen LH No 13 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah 3R melalui bank sampah.

Selain itu, pada tahun 2020, pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri dan Kepolisian tentang Limbah Non B3 sebagai bahan baku industri yang ditandatangani oleh Kementerian LHK, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan dan Kepolisian RI.

Diharapkan dengan terbitnya SKB ini dapat menyediakan bahan baku industri daur ulang dan circular economy dengan memanfatkan sampah dalam negeri.

“Saya kira salah satu solusi tepat dalam menangani sampah adalah bank sampah. Bank sampah merupakan wadah untuk mengelola sampah dengan prinsip 3R yang dikelola masyarakat. Pemerintah daerah dan dunia usaha yang memiliki sarana dan prasarana paling sedikit berupa sistem administrasi dan sarana pemilahan sampah yang berfungsi sebagai sarana edukasi pengelolaan sampah, perubahan perilaku masyarakat dan pelaksanaan sirkular ekonomi sampah melalui Bank Sampah,” ujarnya.

Nilai Ekonomi Sampah di Makassar

Sahar mengatakan, bank sampah sangat berkembang pesat di Indonesia. Pada tahun 2020 jumlah bank sampah telah mencapai 11.330 unit di 369 kabupaten atau kota di Indonesia.

Baca Juga :  Danny Buka Bimtek Tingkat RT/RW Se- Kecamatan Tamalate

Sementara di Kota Makassar sendiri, selama pandemi tercatat 673 bank sampah yang terdaftar dan selama pandemi hanya kurang lebih 50 persen saja yang beroperasi.

Dari jumlah tersebut perputaran uang juga memadai. Dengan modal pembelian hanya Rp 300 juta rupiah tapi mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1 miliar lebih.

foto ; Danny Pomanto saat menerima kunjungan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Selasa 2 Maret 2021 {Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Makassar / Haspan Nyampa]

Facebook Comments